Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Sains dengan Menyenangkan Bersama Komunitas Ilmuwan Cilik di Semarang

Kompas.com - 29/07/2022, 20:50 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penerapan sistem pendidikan di Indonesia saat ini masih menyisakan sekelumit kegelisahan bagi masyarakat.

Salah satu keresahan mengenai sistem pendidikan tersebut dirasakan oleh pasangan Muhammad Miftakhul Falah dan Dyah Ahsina. Menurut mereka, pendidikan di bangku sekolah masih terlalu banyak terpaku pada teori, namun minim dalam praktik.

Berangkat dari keresahan tersebut, Dyah dan Falah tergerak untuk membuat suatu komunitas yang berfokus dalam melakukan eksperimen di bidang sains. Komunitas ini dinamai Komunitas Ilmuwan Cilik (KIC).

Baca juga: 750 Ilmuwan Cilik Bereksperimen Online di Gramedia Science Day 2020

Sesuai dengan namanya, Komunitas Ilmuwan Cilik menaungi anak-anak kisaran usia 5-12 tahun. Sehingga, model pengajaran dikemas dengan cara yang berbeda.

"Saya lihat anak-anak lebih suka kalau praktik langsung. Kebetulan basic saya Kimia, suami saya Fisika. Dulu niatnya buat anak, terus ngajakin temen-temen kompleks rumah," tutur Dyah saat ditemui Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Melihat wajah bahagia dari anak-anak lingkungan sekitarnya, membuat Dyah dan Falah semakin semangat untuk mengembangkan Komunitas Ilmuwan Cilik.

Tak heran, komunitas kecil ini membawa banyak dampak positif bagi khalayak luas. Dengan itu, komunitas yang berdiri di 2017 ini mulai dikenal dan diundang di berbagai daerah.

"Memang didesain bagaimana anak-anak bisa belajar sains dengan menyenangkan. Ternyata ketika bereksperimen, rasa ingin tahu anak-anak itu tinggi. Jadi banyak yang tertarik," jelas Dyah.

Lebih jelas Dyah menuturkan, dirinya telah membawakan puluhan eksperimen kepada anak-anak.

Baca juga: Siswa Kesatuan Bangsa Sumbang Medali di Olimpiade Fisika Internasional

Tak muluk-muluk, dirinya menarik materi dari kehidupan sehari-hari, seperti eksperimen kapilaritas, gunung meletus, ocean in bottle, sate balon dan masih banyak lagi.

Dengan eksperimen tersebut, imbuh Dyah, anak-anak bisa tahu sains tanpa mengeluhkan landasan teori ilmiah dibaliknya.

"Tidak sampai pakai penjelasan fisika yang detil. Mereka tidak akan tertarik jika menggunakan bahasa ilmiah. Jadi kami memakai penjelasan yang sangat sederhana," jelas Dyah.

Menariknya, Dyah dan Falah tidak pernah memungut biaya sepeser pun bagi siapa saja yang mengikuti eksperimen.

Hanya saja, peserta harus mempersiapkan sendiri bahan-bahan yang dibutuhkan, lantas datang ke tempat eksperimen.

Adanya metode tersebut, tambah Dyah, bertujuan untuk membangun motivasi anak-anak agar berlatih bertanggung jawab.

Baca juga: Tim Indonesia Raih Medali Emas di Ajang Olimpiade Fisika Internasional

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com