Raja membenarkan ucapan putrinya dan meminta maaf.
Suatu malam, Putri Kemarau bermimpi bertemu ibunya. Padahal selama ini, ia belum pernah bertemu ibunya karena ibunya meninggal beberapa waktu setelah ia lahir.
Dalam mimpinya, ibunya mengatakan bahwa negeri mereka akan kembali subur jika ada seorang perempuan yang rela mengorbankan diri.
Baca juga: Dongeng Banta Seudang dari Tanah Gayo
Caranya perempuan itu harus menceburkan diri ke laut.
Keesokan harinya, Putri menceritakan mimpinya itu pada raja. Mendengar cerita mimpi Putri, raja kebingungan tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Kemudian, raja mengumpulkan rakyatnya, termasuk para gadis pun ikut berkumpul.
Raja menyampaikan bahwa supaya negeri mereka kembali subur, perlu ada seorang perempuan yang mau mengorbankan diri.
Kemudian, raja menawarkan pada rakyatnya, namun tidak ada seorang pun rakyatnya yang menjawab.
Tanpa diduga, Putri Kemarau memberanikan diri maju di antara rakyatanya.
Ia berkata akan mengorbankan diri supaya musim kemarau segera berlalu.
Raja kaget menedengar pernyataan putrinya, raja merasa sedih akan kehilangan putri satu-satunya.
Namun, raja juga tidak bisa mencegah keinginan Putri.
Hari itu, Putri menceburkan diri ke laut. Setelah itu, hujan turun dengan lebat dan tanaman kembali tubuh subur.
Rakyat bergembira dengan datangnya hujan.
Baca juga: Cerita Asal Mula Berdirinya Ende, Dongeng Ambu Nggo’be hingga Dori Woi
Sebaliknya raja merasa sedih karena kehilangan putri tercintanya.