Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Asongan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Sering Diusir dan Selalu Kucing-kucingan dengan Petugas

Kompas.com - 29/07/2022, 18:13 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kemegahan bangunan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara, menyisipkan kisah sedih bagi para pedagang asongan yang sudah puluhan tahun berdagang di area dermaga.

Renovasi dan rehabilitasi Pelabuhan Tunon Taka, memiliki sejumlah aturan baru yang menurut para pedagang asongan, sangat merugikan mereka.

Mereka tidak bisa lagi menjual di dalam dermaga kedatangan kapal, dan tidak jarang mereka diusir dari area dermaga.

Baca juga: Sandiaga Uno Blusukan ke Kuta Usai Video Viral Bule Kesal pada Pedagang Asongan

"Saya sejak 2000-an, sejak dermaga pelabuhan masih kayu sudah berjualan. Memang saya juga sadar, ada aturan baru ketika pelabuhan dibangun jadi megah begini. Masalahnya, dari hasil jualan inilah selama ini kami hidup dan bisa menyekolahkan anak," ujar, Ani (50), salah seorang pedagang es sirup merah, ditemui, Jumat (29/7/2022).

Ani selalu menyiapkan dua termos es besar setiap kali kedatangan kapal penumpang.

Tidak peduli dini hari atau subuh, setiap kapal datang, dia sudah ada di dermaga untuk menjajakan minuman sirup merah campur susu, yang dikenal dengan es merah.

Dia selalu berusaha masuk dermaga pelabuhan Tunon Taka, yang selalu dijaga ketat petugas pelabuhan.

"Kucing-kucingan masuknya. Jadi saya bawa termos es ke dermaga tradisional sebelah pelabuhan besar (Tunon Taka). Jaraknya tidak sampai sepuluh menit. Berangkatnya sebelum kapal tiba di pelabuhan, dan petugas belum jaga dermaganya," tuturnya.

Profesi tersebut dilakoninya sejak anak pertamanya masih berusia setahun. Kondisi ekonominya, memaksanya untuk menitipkan anak ke tetangga dan menjual es merah, tepat di depan pintu palka kapal.

Baca juga: Sandiaga soal Video Viral Bule Kesal pada Pedagang Asongan di Kuta: Disayangkan tapi Pastikan Berempati

Es merah buatannya juga selalu laris manis. Jika dua termos es habis, ia bisa membawa uang lebih Rp 1 juta, dengan senyum bahagia.

"Tapi akhir-akhir ini, seringkali didatangi petugas disuruh pergi. Kami paham mereka punya tugas, tapi kami belum mendapat jalan usaha lain karena ini saja dikerjakan sejak dulu," akunya.

Dari hasil jualan itulah, anak perempuan yang dulunya sering dititipkan ke tetangga, kini sudah mengenyam bangku kuliah di daerah Jawa.

"Kadang dagangan saya dikeluarkan dari dermaga oleh petugas. Bagaimana caranya saya bisa masuk lagi. Saya bayar Rp 10.000 untuk speed boat lewat dermaga yang tidak ada petugas, baru naik kembali. Paling petugas cuman geleng geleng saja," katanya berkelakar.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Pedagang Kaki Lima-Asongan Hanya Boleh Buka sampai Pukul 21.00

Dua armada kapal rute Nunukan - Tawau Malaysia di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Kapal kapal ini mulai beroperasi dengan penumpang seadanya setelah dibukanya pintu perbatasan 1 April.2022. Para pengusaha jasa penyeberangan lintas negara ini bahkan rela merugi demi menarik minat warga Malaysia ke Nunukan.Dok.Dwi Dua armada kapal rute Nunukan - Tawau Malaysia di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Kapal kapal ini mulai beroperasi dengan penumpang seadanya setelah dibukanya pintu perbatasan 1 April.2022. Para pengusaha jasa penyeberangan lintas negara ini bahkan rela merugi demi menarik minat warga Malaysia ke Nunukan.

Ani juga mengakui, bangunan baru Pelabuhan Tunon Taka, menyediakan sejumlah los/lapak untuk para pedagang seperti dirinya.

Hanya saja, biaya sewa bulanannya tidak murah, dan menurut Ani, lokasinya kurang strategis, yang akan berpengaruh terhadap hasil jualannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tim SAR Kerahkan Sejumlah Kapal Cari Wisatawan China yang Hilang di TN Komodo

Tim SAR Kerahkan Sejumlah Kapal Cari Wisatawan China yang Hilang di TN Komodo

Regional
Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo Padam, Pj Gubernur Jateng: Rumah yang Ikut Terbakar Akan Diperbaiki Pemerintah

Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo Padam, Pj Gubernur Jateng: Rumah yang Ikut Terbakar Akan Diperbaiki Pemerintah

Regional
Embung Sebligo Kering Kerontang, Petani Durian Kesulitan Air

Embung Sebligo Kering Kerontang, Petani Durian Kesulitan Air

Regional
Predator Anak di Pasaman Ditangkap, Cabuli 20 Bocah dalam 3 Bulan

Predator Anak di Pasaman Ditangkap, Cabuli 20 Bocah dalam 3 Bulan

Regional
Kemarau Panjang, Warga Bengkulu Mandi Sehari Sekali demi Hemat Air

Kemarau Panjang, Warga Bengkulu Mandi Sehari Sekali demi Hemat Air

Regional
Mencari Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo, Sempat Terekam di Bibir Pantai

Mencari Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo, Sempat Terekam di Bibir Pantai

Regional
Sudah 8 Hektar, Kebakaran di Gunung Lawu Berpotensi Masuk Ranah Pidana

Sudah 8 Hektar, Kebakaran di Gunung Lawu Berpotensi Masuk Ranah Pidana

Regional
BERITA FOTO: Kabut Asap Karhutla di Kampar Riau Makin Pekat

BERITA FOTO: Kabut Asap Karhutla di Kampar Riau Makin Pekat

Regional
14 Kecamatan di Ende Berstatus Awas Kekeringan, Risiko Kebakaran Hutan Meningkat

14 Kecamatan di Ende Berstatus Awas Kekeringan, Risiko Kebakaran Hutan Meningkat

Regional
Polisi Hentikan Sementara Kasus Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Eks Ketua Gerindra Semarang ke Kader PDI-P

Polisi Hentikan Sementara Kasus Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Eks Ketua Gerindra Semarang ke Kader PDI-P

Regional
Kemarau, Bunga Rafflesia di Bengkulu Tak Mekar Sempurna

Kemarau, Bunga Rafflesia di Bengkulu Tak Mekar Sempurna

Regional
Babak Baru Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat, Penyidik Limpahkan 4 Berkas Perkara ke JPU

Babak Baru Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat, Penyidik Limpahkan 4 Berkas Perkara ke JPU

Regional
Update Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo: Proses Pendinginan, Pemkot Hitung Kerugian Warga

Update Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo: Proses Pendinginan, Pemkot Hitung Kerugian Warga

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Disekap Teman Pria di Kendari Selama 24 Hari, Korban Dicekoki Obat Penenang

Bocah Perempuan 15 Tahun Disekap Teman Pria di Kendari Selama 24 Hari, Korban Dicekoki Obat Penenang

Regional
Sumur Warga di Lombok Barat Tercemar, Berwarna Hijau dan Berbau BBM

Sumur Warga di Lombok Barat Tercemar, Berwarna Hijau dan Berbau BBM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com