Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat EWS Tsunami di Cilacap Banyak yang Rusak, 370.000 Jiwa Terancam

Kompas.com - 29/07/2022, 15:26 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Sejumlah alat early warning system (EWS) atau peringatan dini tsunami di pesisir selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan rusak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wijonardi mengatakan, dari 22 alat yang ada, hanya 15 yang berfungsi dengan baik.

"Kondisi uji terakhir pada tanggal 10 dan 26 Juli yang berfungsi hanya 15," kata Wijonardi saat dihubungi, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Kawanan Kera Liar Sering Kacaukan EWS, Warga Wirogomo Kabupaten Semarang Khawatir Longsor

Alat tersebut juga memiliki kelemahan, karena menggunakan daya listrik dari PLN. Apabila terjadi gempa bumi dikhawatirkan aliran listrik padam, sehingga alat EWS tidak berfungsi.

Namun demikian, kata Wijonardi, kini telah terpasang tambahan tiga alat EWS baru yang menggunakan panel surya.

"Idealnya kita butuh paling tidak 75 EWS. Terbaru ada tiga yang menggunakan panel surya, yang 22 lainnya masih pakai listrik PLN," ujar Wijonardi.

Lebih lanjut Wijonardi mengatakan, Cilacap memiliki garis pantai sepanjang 50 kilometer yang membentang dari kawasan kota di sisi barat hingga perbatasan Kebumen di sisi timur.

"Jumlah penduduk yang berpotensi terkena gelombang tsunami berada di 55 desa/kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan," kata Wijonardi.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil simulasi pada saat Hari Kesiapsiagaan Bencana mendapatkan data sampling sebanyak 95 persen masyarakat mampu menyelamatkan diri sampai zona hijau.

"Itu belum dihitung kondisi psikologis ketika terjadi bencana sesungguhnya, bisa menurunkan angka yang selamat. Maka dari itu kemarin kepala BMKG mengingatkan agar simulasi sesering mungkin," ujar Wijonardi.

Baca juga: Bukan EWS Tsunami, Temuan Nelayan Gunungkidul adalah Alat Pendeteksi Cuaca

Untuk mengurangi dampak bencana, kata dia, pemkab juga secara terus menerus memberikan edukasi dan kesadaran masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga terus memperbanyak pembentukan desa tangguh bencana (Destana). Pasalnya belum seluruh wilayah yang berpotensi terdampak tsunami terbentuk destana.

"Tahun ini menambah enam destana. Dari 55 desa/kelurahan itu belum semuanya ada destana, oleh karena itu dengan keterbatasan anggaran yang ada kami sangat berharap keterlibatan stakeholder terkait," kata Wijonardi.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat waspada terhadap potensi tsunami setinggi 10 meter di pesisir Cilacap, Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai membuka sekolah lapang gempabumi (SLG) yang digelar BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara di Cilacap, Rabu (27/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com