Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Citarum Harum dan Pentahelix yang Memudar

Kompas.com - 29/07/2022, 12:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETIAP tanggal 27 Juli dirayakan sebagai Hari Sungai Nasional sejak tahun 2011. Namun jejak seremonialnya nyaris tidak terasa dan hanya sedikit media yang mengabarkan.

Peringatan tersebut diniatkan dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap sungai sebagai urat nadi kehidupan manusia.

Momentum hari sungai nasional bagi masyarakat Jawa Barat, hendaknya digunakan untuk memperkokoh kembali komitmen menjadikan Citarum kembali harum.

Sungai yang pernah dinobatkan oleh Bank Dunia sebagai sungai terkotor di dunia sejak lebih dari satu dekade lalu.

Dan menjadi sorotan media Inggris Channel 4 karena sampah yang menumpuk parah dengan menayangkan laporan dokumenter bertajuk 'Unreported World, The World’s Dirtiest River'.

Dalam reportase itu, reporter Channel 4 Seyi Rhodes memaparkan betapa kotornya Sungai Citarum. Dulunya surga, kini membawa bencana.

Alhamdulilah saat ini sudah ada perubahan signifikan, meski belum optimal. Hasil uji lab terakhir pada 2021, kadar air Sungai Citarum sudah di status “tercemar ringan” dari semula “tercemar berat”.

Hulu Citarum (Cisanti) sudah pulih berkat reboisasi. Di beberapa anak sungai, ikan-ikan sudah mulai hidup. Bahkan, anak-anak sudah bisa berenang riang.

Salah satu inisiator dan konseptor utama program Citarum harum adalah Doni Monardo, yang dijuluki “Jenderal Sungai” saat menjadi Pangdam 3 Siliwangi.

Dalam pandangannya, Citarum yang kembali normal dan lestari adalah bagian penting dari ikhtiar "menjaga NKRI", karena salah satu ancaman negara saat ini yang signifikan adalah kerusakan alam.

Doni Monardo terinspirasi keberhasilan revitalisasi hutan Amazon di Brasil, yang sukses berkat keterlibatan tentara. Termasuk peran aktif tentara dalam membenahi ekosistem lingkungan di berbagai negara.

Saat awal-awal program Citarum Harum dimulai segenap komponen strategis masyarakat Jawa Barat di luar unsur pemerintah, yaitu akademisi, komunitas, media dan unsur bisnis demikian antusias dan support atas program tersebut.

Namun saat ini dirasakan mulai melemah. Semangat positif tersebut harus ditumbuh suburkan kembali.

Program Citarum Harum mendapat dukungan Presiden Joko Widodo yang mengeluarkan Perpres Nomor 15 tahun 2018 tanggal 14 Maret 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Kerusakan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari pandangan hidup dan pandangan dunia (world view) dari manusia modern yang terjebak paham materialisme, pragmatisme, kapitalisme, dan antroposentris.

Yang selanjutnya melahirkan perilaku eksploitatif, destruktif dan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

Perilaku manusia seperti itu menjadi faktor penentu penyebab terjadinya permasalahan lingkungan, terutama ketersediaan air di Indonesia saat ini.

Pada sisi yang lain, sumber permasalahan juga karena ada saham pemerintah yang mempermudah ijin perusahaan berkembang tanpa dorongan atau paksaan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan utamanya terhadap sumber air.

Jihad lingkungan harus terus menerus diviralkan, disuarakan, dan diperjuangkan dengan sepenuh hati hingga ada kesadaran (awareness) untuk bertanggung jawab melestarikannya.

Jihad menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, sesungguhnya sudah disuarakan Nahdlatul Ulama dalam keputusan Muktamar ke-29, di Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tahun 1994.

Dalam muktamar itu, diputuskan bahwa pencemaran lingkungan, baik udara, air maupun tanah, apabila menimbulkan dlarar (kerusakan), maka hukumnya haram dan termasuk perbuatan kriminal (jinayat).

Secara ideal, semestinya segenap komponen strategis bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Aksi Nasional Bela Negara mendorong penggunaan model strategi pentahelix yang melibatkan elemen academics, government, business, community, and media (AGBCM) yang diterjemahkan sebagai pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha, komponen masyarakat, dan media.

Penggunaan model pentahelix ini juga diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan segenap bangsa dan warga negara dalam mengatasi masalah yang besar, termasuk Ciatum.

Merupakan smart power sebagai perwujudan aksi bela negara yang berbasis budaya dan kearifan lokal melalui penerapan skill, strategi, sistem, dan struktur dalam mencapai target, yaitu kesejahteraan rakyat.

Tujuan sinergi adalah memengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok untuk saling berhubungan melalui dialog konstruktif untuk keberhasilan bersama.

Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih besar. Bersinergi berarti saling menghargai perbedaan ide, pendapat dan bersedia saling berbagi.

Unsur pemerintah dengan Satgas Citarum Harum, yang mewadahi unsur Pemprov Jabar, Kodam 3 Siliwangi, Polda Jabar, Kejaksaan dan unsur pemerintah lainnya sebagai leading sektor pemilik program dan anggaran diharapkan memiliki komitmen dan kebijakan yang kuat untuk melakukan gerakan kolaborasi dengan melibatkan komponen strategis lainnya secara signifikan.

Unsur akademisi dengan kepakarannya diharapkan dapat memberikan terobosan-terobosan inovatif, kajian aplikatif termasuk turut melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai relawan dalam mensosialisasikan program Citarum Harum, melalui berbagai program yang menyentuh masyarakat.

Unsur pelaku bisnis, terutama bisnis yang terkait dengan sungai Citarum, perlu kita dorong agar mau menjalankan bisnis yang baik dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Berkomitmen tidak membuang dan mencemari sungai karena pertimbangan ekonomis semata.

Unsur media diharapkan mampu menebar virus bela negara melalui informasi dan edukasi termasuk dalam membangun kesadaran bahwa merawat sungai adalah merawat peradaban.

Media juga harus menjadi kekuatan kritis yang kontruktif untuk mengawal program Citarum harum tetap pada rel yang benar .

Unsur komunitas yang hadir di tengah-tengah masyarakat memiliki peran penting karena langsung ada di tengah-tengah masyarakat untuk turut memberi contoh aksi nyata dan menebar virus bela negara merawat alam, dengan memberi pemahaman menjaga alam dan tidak merusak alam utamanya sungai Citarum.

Keberhasilan sinergi pentahelix akan berhasil optimal jika semua pihak mau dan mampu berkolaborasi, terlebih unsur pemerintah mampu merangkul segenap elemen pentahelix lainnya bukan sebagai subordinasi dan objek semata serta mampu menjadi integrator dan konduktor yang menyatukan segenap potensi yang ada.

Jadikan semua komponen yang terlibat sebagai mitra kreatif dan kontruktif bagi turut tercapainya hasil optimal, sejalan dengan lokal wisdom sunda, “Sareundeuk saigel sabobot sapihanean sabata sarimbagan”.

Yang pesan utamanya mari satukan hati, visi, strategi dan komitmen bagi suksesnya Citarum Harum, tidak sekadar proyek semata, namun filofosi kita semua dalam merawat dan melestarikan sungai sebagai urat nadi kehidupan manusia. Semoga!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com