Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sayuran Anjlok, Petani di Magelang Bagikan Gratis ke Panti Asuhan

Kompas.com - 28/07/2022, 19:01 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAGELANG, KOMPAS.com - Para petani sayuran di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membagikan hasil panen sayur secara gratis kepada sejumlah pondok pesantren (ponpes) dan panti asuhan. 

Ini merupakan gerakan sosial agar aneka sayuran hasil panen petani tidak terbuang percuma, menyusul harga sayur di pasaran yang merosot tajam belakangan ini. 

Baca juga: Hilang 4 Hari, Kakek 80 Tahun Asal Sleman Ditemukan di Magelang

Petani sayur asal Kecamatan Sawangan, Nanang Nur Cholis mengaku memilih untuk beramal sayuran hasil panen daripada dibuang atau dibiarkan membusuk karena penjualan menurun.

“Harga sayur anjlok luar biasa, belum lagi kami juga mengalami kesulitan dalam penjualan, jangankan berbicara untung, balik modal saja sangat susah, maka kami memilih untuk beramal," ujar Nanang, Kamis (28/7/2022).

Adapun beberapa komoditas sayuran yang harganya merosot tajam, di antaranya sawi hijau caisin dari semula di kisaran Rp 4.000 – Rp 5.000 per kilogram, kini hanya Rp 500 per kilogram.

Kemudian, buncis dan kacang panjang dari semula Rp 6.000 menjadi hanya Rp 1.000 per kilogram.

Harga komoditas lain yang juga turun drastis di antaranya tomat dari semula Rp 9.000 kilogram menjadi Rp 1.500 kilogram, kubis dan bunga kol dari Rp 7.000 – Rp 8.000, kini hanya Rp 2.000 per kilogram.

Baca juga: Sempat Diduga Klitih, 5 Pemuda yang Terlibat Penganiayaan di Magelang Ditangkap Polisi

Menurutnya, aksi sosial ini pihaknya dibantu oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Magelang. Mereka keliling mengunjungi satu per satu ponpes dan panti asuhan di wilayah ini. 

Ketua PC GP Ansor Magelang Muhammad Arif Sholihan menyatakan, aksi ini dilakukan guna menyelamatkan petani dari kerugian akibat panen berlebih namun harga jual anjlok sebulan terakhir.

“Para petani ini kebingungan, kalau dipanen jangankan berharap untung, kembali modal saja sulit, bahkan menjual dengan harga murah pun kesulitan, maka kita bantu untuk menyalurkan saja ke lembaga sosial maupun keagamaan seperti pesantren dan panti asuhan,” kata Arif.

Dikatakan, "Aksi Peduli Petani" ini aksi yang sudah berlangsung selama 3 hari sejak Senin, 25 Juli 2022. Sampai saat ini sudah tersalur setidaknya 5 ton sayur berbagai jenis.

“Kami hanya sebagai perantara saja, dari pada terbuang percuma, maka kita bantu agar lebih bermanfaat, kami membantu memanen diladang, kemudian kami mendistribusikan ke ponpes dan panti asuhan yang yang membutuhkan,” ungkap Arif.

Seperti diketahui, sudah sekitar sebulan terakhir, petani di lereng Gunung Merbabu dan Sumbing, utamanya wilayah Kecamatan Ngablak, Pakis, Windusari dan Sawangan, Kabupaten Magelang, mengeluhkan anjloknya harga komoditas sayuran.

Pihaknya berharap, pemerintah segera melakukan upaya-upaya kongkrit untuk menyelamatakan petani dari kerugian yang semakin parah. 

“Pemerintah harus segara hadir untuk membantu kesultan petani saat ini, entah dengan membeli sayurannya atau dengan adanya advokasi (pendampingan) lainnya,” ucap Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com