Sosok Ponco, salah satu eksekutor penembakan istri TNI di Banyumanik membuat orang yang mengenalnya terkejut.
Pasalnya ia dikenal warga sekitar rumah tinggalnya sebagai pemuda yang biasa saja dan tidak tercatat pernah berbuat kejahatan.
Seperti diketahui, Dua di antara 5 tersangka penembakan istri TNI tercatat sebagai warga Kota Semarang.
Mereka masing-masing Ponco Aji Nugraha (26) dan Supriyono alias Sirun (45).
Ponco tercatat sebagai warga Kampung Alas Tuo Siwalan 1 RT 3 RW 6 Tlogosari Wetan, Pedurungan.
"Baru tahu tadi malam lewat media sosial , saya lihat kok kenal, ini kan Ponco mantan warga sini," ucap ketua RT 1 RW 6, Siwalan, Tlogosari Wetan, Subur (42) kepada tribunjateng.com.
Baca juga: Coba Bunuh Istri dengan Racun hingga Santet, Kopda Muslimin Ditemukan Tewas di Rumah Orangtuanya
Subur mengaku kaget dan tak menyangka atas keterlibatan Ponco dalam aksi percobaan pembunuhan tersebut.
Ia mengatakan Ponco selama hidup bergaul di kampung bersikap biasa saja.
"Ya biasa saja, gaul biasa layaknya seperti pemuda pada umumnya, rapat ikut, acara kumpul-kumpul ikut," katanya.
"Kalau kenakalan remaja seperti mabuk itu lumrah, ini mau bunuh orang sudah berlebihan, berat ini, sangar," terangnya.
Ia menyebut Ponco dan keluarganya sudah lama tinggal di kampungnya dengan mengontrak sebuah rumah.
Namun ia tak tahu persis asal keluarga tersebut dan berapa jumlah anggota keluarganya.
Mereka tinggal di kampung tersebut sejak Ponco usia remaja. Ayahnya bekerja sebagai petugas leasing motor.
"Ayahnya pendatang hingga meninggal dunia di sini, Selepas kematian ayahnya baru keluarga itu bubar pergi dari kampung sekira tiga tahun lalu sebelum pandemi Covid-19," jelasnya.
Terpisah, Ketua RT 1 RW 3 Genuksari, Ristiyono (46) menjelaskan Supriyono alias Sirun (45) tidak tercatat sebagai warga di kampungnya.
Baca juga: Nasihat Terakhir Orangtua Kopda Muslimin untuk Anaknya...
Ketika diperlihatkan foto wajah Sirun, Ristiyono semakin menegaskan bahwa Sirun memang bukan warganya.
"Saya sudah 15 tahun tinggal di sini, tidak mengenal Sirun di antara warga kami baik sebagai warga pribumi maupun pendatang," katanya.
Ia menjelaskan data Sirun yang tercatat sebagai warga RT 1 RW 3 Genuksari dapat saja terjadi karena Sirun mungkin pernah tinggal di kampungnya.
"Mungkin saja dulu pernah tercatat sebagai warga sini tapi data belum pindah. Saya pribadi tak mengenalnya, bisa saja jauh sebelum saya jadi ketua RT," paparnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Khairina), Tribun Jateng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.