Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Soal Kopda Muslimin yang Jadi Dalang Penembakan Istrinya, Gunakan Uang Mertua hingga Kelola Judi Togel

Kompas.com - 28/07/2022, 15:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orantuanya di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (29/7/2022) pagi.

Diduga, Muslim menjadi dalang penembakan istrinya sendiri, Rina Wulandari pada Senin (18/7/2022).

Terkait kasus tersebut, polisi telah mengamankan empat tersangka eksekutor. Mereka mengaku diperintahkan suami korban, Kopda Muslimin untuk membunuh istrinya sendiri.

Baca juga: Nasihat Terakhir Orangtua Kopda Muslimin untuk Anaknya...

Dan berikut 5 hal soal Kopda Muslimin yang ditemukan tewas di rumah orangtuanya:

1. Bertugas di Batalyon Pertahanan Udara

Kopda Muslimin adalah anggota TNI Angkatan Darat yang bertugas di Batalyon Pertahanan Udara (Yonarhanud) 15 Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Berdasarkan pangkatnya, Muslimin adalah tentara berpangkat Kopral Dua (Kopda) yang berada di golongan Tamtama. Pangkat ini satu tingkat di bawah Kopral Satu atau Koptu.

Kopda Muslimin memiliki istri bernama Rina Wulandari.

Namun sejak 7 bulan terakhur, Muslimin disebut memiliki selingkuhan. Diduga hal itu yang memicu ia menghabisi sang istri.

Ia pun diduga menjadi dalang penembakan Rina. Saat ini korban yang mengalami luka tembak di perut sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara Muslimin menghilang setelah mengantar istrinya ke rumah sakit.

Baca juga: Kopda Muslimin Diduga Tewas Bunuh Diri, Kapolda Jateng: Tunggu Hasil Otopsi

2. Gunakan uang mertua untuk bayar eksekutor

Kopda Muslimin membayar empat eksekutor untuk membunuh istrinya dengan imbalan uang Rp 120 juta.

Ironisnya, uang Rp 120 juta yang digunakan Muslimin mengupah eksekutor diduga berasal dari mertuanya.

Uang tersebut seharusnya digunakan untuk biaya perobatan korban. Selain itu ia kembali meminta uang Rp 90 juta dengan alasan biaya rumah sakit masih kurang.

Ternyata uang Rp 90 juta tersebut digunakan untuk melarikan diri.

Eksekutor, Sugiono mengaku terakhir kali bertemu dengan Muslimin pada Senin (18/7/2022) pukul 15.00 WIB. Saat itu ia menemui Muslimin untuk mengambil bayaran sebesar Rp 120 juta.

 

3. Kelola tempat judi

Para eksekutor lapangan saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang. Rabu (27/7/2022)KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf Para eksekutor lapangan saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang. Rabu (27/7/2022)
Sugiono alias Babi, salah satu eksekutor menyebut Kopda Muslimin mengelola tempat judi togel. Di lokasi perjudian itu lah Sugiono mengenal Muslimin.

Babi mengaku telah lama mengenal Kopda Muslimin karena istrinya bekerja di konter ponsel dan judi togel yang dikelola Kopda Muslimin.

Bahkan dia mengaku cukup dekat dengan Kopda Muslimin karena biasa mabuk dan nongkrong bersama.

Ia juga menyebut mengenal baik korban yang ia tembak. Hal tersebut yang membuat Sugiono tak tega menembak kepala Rina seperti perintah Muslimin.

Baca juga: Kopda Muslimin yang Dalangi Penembakan Istrinya Ternyata Kelola Tempat Judi Togel

4. Selingkuh selama 7 bulan

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Kopda Muslimin diduga menjalin hubungan asmara dengan perempuan lain sejak 7 bulan terakhir.

Perempuan yang menjadi selingkuhan Muslimin berinisial R. Polisi menyebut R tak mengetahui rencama Kopda M yang akan membunuh istrinya.

Menurut pengakuan R, dia baru tahu rencana Kopda Muslimin setelah penembakan terhadap RW terjadi.

R sempat diajak kabur oleh Kopda Muslimin, namun ia menolaknya. R pun sempat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Penembakan Istri TNI di Semarang, Kopda Muslimin Sudah 7 Bulan Selingkuh

5. Ditemukan tewas, sempat minta maaf ke ayah

Setelah 10 hari menjadi buron, Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orangtuanya di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (29/7/2022) pagi.

Ternyata pada Kamis pagi, ia pulang dan meminta maaf kepada orangtuanya karena telah melakukan kesalahan.

Sesaat kemudian Muslimin masuk ke dalam dan muntah-muntah.

Sekitar jam 07.00 WIB pagi, sang ayah kemudian masuk ke kamar dan menemukan Kopda Muslimin meninggal dunia.

Sempat ada dugaan Muslimin bunuh diri. Namun polisi mengatakan masih menunggu hasil otopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com