Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan APRA: Tokoh, Latar Belakang, Tujuan, dan Dampak

Kompas.com - 27/07/2022, 23:20 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah peristiwa kudeta militer yang berlangsung di Bandung pada 23 Januari 1950.

Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dilakukan oleh pasukan KNIL (Koninklijk Nederlands-Indische Leger) di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling.

Baca juga: Alasan Pemberontakan Westerling Memakai Nama Perang Ratu Adil

Kapten Raymond Westerling adalah sosok yang dikenal dalam peristiwa Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan pada 1946-1947.

Baca juga: Raymond Westerling, Hitler dari Belanda

Sementara Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah kelompok milisi pro-Belanda yang didirikan Kapten Raymond Westerling pada masa Revolusi Nasional Indonesia.

Baca juga: Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)

Anggota dari APRA kebanyakan direkrut dari bekas prajurit KNIL, terutama dari prajurit Regiment Speciale Troepen (Regimen Pasukan Khusus) dengan jumlah pasukan APRA sekitar 2000 orang pada 1950.

Latar Belakang Pemberontakan APRA

Latar belakang timbulnya pemberontakan APRA adalah mulai dibubarkannya negara bagian bentukan Belanda di Republik Indonesia Serikat (RIS) yang bergabung kembali ke Republik Indonesia.

APRA tidak menyetujui adanya rencana pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS) melalui hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949.

Seperti diketahui hasil dari KMB termasuk di antaranya memutuskan bahwa kerajaan Belanda akan menarik pasukan KL (Koninklijk Leger) dari Indonesia, sementara tentara KNIL akan dibubarkan dan akan dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan TNI .

Dari hasil tersebut, akhirnya APRA dan Westerling mencoba melakukan kudeta pada Januari 1950.

Tujuan Pemberontakan APRA

Penamaan Ratu Adil memang sengaja diberikan oleh Westerling untuk meraih tujuannya karena memiliki sebuah makna penting bagi masyarakat yang saat itu sedang dijajah.

Westerling yang memiliki darah campuran Turki menggunakan strategi tersebut karena ia menganggap dirinya sebagai "Ratu Adil".

Ratu Adil diramalkan dapat membebaskan masyarakat Indonesia dari kepemimpinan yang hanya mementingkan kebutuhannya sendiri.

Dalam pemberontakannya, Westerling berusaha untuk mengambil hati rakyat agar bisa membantu untuk mencapai tujuannya.

Tujuan Pemberontakan APRA adalah untuk mempertahankan adanya negara-negara federal dalam RIS yang dipimpin oleh Soekarno.

Sebelum meletusnya pemberontakan tersebut yaitu pada Kamis, 5 Januari 1950, Westerling telah lebih dulu mengirim surat ultimatum kepada pemerintah RIS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com