Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kepsek yang Berjualan Bendera untuk Pengobatan Penderita Tumor

Kompas.com - 27/07/2022, 14:42 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Seorang kepala sekolah di Desa Sekipi, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara berjualan bendera untuk membantu tetangganya yang menderita tumor di mata.

Tri Wahyuningsih (40) memegang dua foto ukuran besar di bawah gantungan sejumlah bendera merah putih di tepi jalan Jenderal Sudirman, Kotabumi.

Foto tersebut memperlihatkan kondisi seorang balita dengan kondisi penyakit di mata sebelah kanan.

Baca juga: Kisah SD Inpres Tommo II yang Siswanya Belajar di Lantai, Bangunannya Terancam Ambruk hingga Kekurangan Meja Kursi

Bayi pada foto itu bernama Ahtar Wikra Saputra (3), warga Desa Sekipi, Kecamatan Abung Tinggi.

"(di mata kanan) Ahtar menderita tumor, saya cuma bantu cari biaya perawatannya, jualan bendera ini," kata Ningsih, dihubungi dari Bandar Lampung, Rabu (27/7/2022).

Ningsih seorang kepala sekolah di salah satu SD Sekipi. Biasanya, sekitar pukul 12.00 WIB selepas jam sekolah, Ningsih bergegas ke lokasi tersebut.

"Enggak seharian di sini, ke sekolah dahulu, tunaikan kewajiban, baru pulang sekolah ke sini lagi," kata Ningsih.

Dia bergantian berjualan bendera dengan kakak perempuannya. Kadang lantaran langsung ke lokasi, Ningsih tak sempat berganti pakaian dinas.

"Pagi buka (lapak) lalu ke sekolah, jam 12-an ke sini lagi, gantian sama kakak saya sampai sore," kata Ningsih.

Baca juga: 5 Jam Perjuangan Evakuasi Korban Mobil Terjun di Danau Anggi, Jasad Tertindih Kendaraan

Dengan pakaian dinas harian, Ningsih menawarkan bendera kepada pejalan kaki dan warga yang melintas.

"Setidaknya, bisa bantu meringankan beban keluarga Ahtar," kata Ningsih.

Dia menuturkan, keluarga bayi tiga tahun tersebut dari kalangan kurang mampu. Ibu si bayi yang orangtua tunggal memiliki penghasilan tidak menentu.

 

Upaya pengobatan Ahtar sempat tertunda lantaran keluarga tidak mampu membayar tagihan BPJS. Namun, saat ini seorang donatur sudah membantu untuk BPJS tersebut.

"(BPJS) nunggak, alhamdulillah, ada yang bantu melunasi, sekarang sedang proses ke BPJS tidak berbayar," kata Ningsih.

Baca juga: Kisah Velmariri Bambari, di Tengah Keterbatasan, Perjuangkan Nasib Korban Kekerasan Seksual di Lembah Bada Poso

Bendera-bendera tersebut dijual dengan harga normal, mulai dari Rp 15.000 hingga kisaran Rp 30.000 untuk ukuran standar.

Ningsih mengatakan, seluruh hasil penjualan bendera ini diserahkan kepada keluarga Ahtar untuk membantu biaya pengobatan bayi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com