Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Warga Difabel Ditolak Naik KRL, Ini Tanggapan Gibran dan KCI

Kompas.com - 27/07/2022, 12:40 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebuah rekaman video seorang difabel cerebral palsy diduga mendapat penolakan ketika naik KRL dari Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, viral di media sosial (medsos).

Ia ditolak dengan alasan kursi roda tiga yang dipakai ukurannya terlalu panjang. Video berdurasi sekitar 2 menit 31 detik tersebut diunggah dalam akun Instagram @mlampahsolo sekitar 16 jam yang lalu.

"Ada yang tahu regulasi KRL untuk teman² difabel?" tulis caption akun tersebut.

Dalam video itu terdengar percakapan antara calon penumpang KRL dengan beberapa petugas keamanan stasiun. Petugas menyarankan calon penumpang untuk menggunakan transportasi lain karena kursi yang roda tiga tidak bisa masuk ke dalam KRL.

Baca juga: Kirim Pesan Ajakan Membunuh Rizieq Shihab, Nomor Ponsel Ketua PCNU Semarang Diretas

"Kita menyarankan mas e naik transportasi yang lain karena ini perintah atasan," kata salah satu petugas dalam rekaman video tersebut.

Calon penumpang KRL bernama Yuhan ini bahkan sampai meminta petugas tersebut untuk memanggilkan atasnya untuk mengetahui alasan dirinya tidak diperbolehkan naik KRL.

"Saya mau ngomong sama atasannya. Saya butuh alasan yang logis," ucapnya.

Rencananya Yuhan mau berangkat dari Solo ke Yogyakarta dengan menaiki KRL. Setelah cukup lama berdebat dengan beberapa petugas karena tidak bisa naik KRL, akhirnya dirinya meninggalkan lokasi tersebut.

Dikonfirmasi, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, sudah mengetahui video calon penumpang yang ditolak naik KRL di Stasiun Balapan Solo karena menggunakan kursi roda tiga.

"Jadi selama ini standarnya kursi roda saja. Karena kan di dalam KRL sendiri itu ada aturan kan barang bawannya gitu. Standar kami kalau naik sepeda ya sepeda lipat kan," kata dia.

Pihaknya mengaku akan melakukan koordinasi dengan ke komunitas difabel terkait aturan naik KRL pascainsiden tersebut.

"Kita akan berkoordinasi ke komunitas difabel yang berhubungan difabel bahwa seperti apa sih standarnya alat bantu difabel (naik KRL)," ungkap dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, akan mencari tahu terkait video penyandang disabilitas yang ditolak naik KRL karena ukuran kursinya terlalu panjang.

"Harusnya enggak apa-apa. Coba nanti tak cari ya," ucap Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi ini pun membandingkan dengan transportasi bus BTS memperbolehkan penumpang difabel yang menggunakan kursi roda tiga.

"Numpak BST rak po-po (naik BST tidak apa-apa)," ungkap dia.

Gibran menyayangkan adanya insiden penolakan terhadap penyandang disabilitas naik KRL karena kursi rodanya terlalu panjang. Terlebih saat ini Solo sedang menjadi tuan rumah pelaksanaan ASEAN Para Games 2022.

"Iya, kita tuan rumah ASEAN Para Games terus ada kaya gitu. Nanti saya coba saya cari. Harusnya boleh. Coba nanti kita komunikasikan ya," terang Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com