GARUT, KOMPAS.com - Sebuah video anggota Dewan di Garut marah memaki-maki Ketua DPRD Garut hingga membanting mikrofon viral di media sosial sejak Senin (25/7/2022) malam.
Anggota DPRD perempuan yang marah itu diketahui bernama Juju Hartati. Ia merupakan Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Baperpemda) DPRD Garut serta anggota Fraksi PDI Perjuangan.
Dalam video berdurasi lebih kurang 50 detik itu, Juju yang berada di ujung meja dari posisi perekam gambar terlihat marah-marah dan sempat beberapa kali membanting mikrofon yang ada di meja berkali-kali. Tidak terlalu jelas apa yang disampaikan Juju saat marah-marah.
Baca juga: BNPB: Penyempitan Badan Sungai Sebabkan Banjir di Garut
Sementara itu, satu anggota Dewan lainnya yang berada dekat dengan perekam gambar tampak tertawa melihat aksi Juju membanting mikrofon.
Kemarahan Juju berhenti setelah beberapa anggota Dewan dan staf DPRD Garut meredakan emosi Juju yang sudah ada dalam posisi berdiri.
Juju Hartati, politisi PDI-P, kepada wartawan mengakui memang dirinya yang ada dalam video tersebut.
Dia marah setelah melihat sikap Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah yang dinilainya tidak menghargai dirinya saat memaparkan tiga program Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang dikerjakannya dalam kapasitas sebagai Ketua Baperpemda DPRD Garut.
Baca juga: Ribuan PNS dan Dosen di Garut Masuk Daftar Penerima Bansos
"Saat saya usulkan tiga Raperda usulan Dewan itu, ketua langsung memotong pembicaraan saya dan langsung menolak," katanya kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).
Juju mengaku, luapan emosinya saat itu merupakan akumulasi dari kekecewaannya kepada Ketua DPRD Garut.
Menurut dia, Ketua DPRD Garut selalu meremehkan anggota DPRD yang lain dan selalu tidak mau menerima aspirasi masyarakat.
Juju mengungkapkan, sebagai Baperpemda DPRD Garut, Juju tengah membuat usulan tiga Raperda. Salah satunya, soal pelestarian domba garut.
"Saat saya sampaikan Raperda itu, ketua langsung memotong pembicaraan saya dengan mengatakan Perda itu tidak penting, dari situ saya langsung emosi," beber dia.
Padahal, menurut Juju, Perda tentang Pelestarian Domba Garut ini merupakan aspirasi dari masyarakat dan petani domba. Semua anggota DPRD Garut pun sudah sepakat Raperda tersebut jadi usulan DPRD Garut.
Baca juga: Ridwan Kamil Janji Bantu Bangun 43 Jembatan Terdampak Banjir Garut
Juju mengaku, dirinya memperjuangkan tiga Raperda ini karena malu pada masyarakat. Sebab, di tahun 2022 ini, DPRD Garut hanya mampu membuat tiga Raperda. Padahal, tahun sebelumnya bisa membuat 8 Perda.
"Tiga Perda yang kita usulkan ini naskah akademiknya telah disusun, saya jadi malu, DPRD terkesan kurang produktif," katanya.