Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Daerah dengan Suhu Dingin Ekstrem, Capai 2 Derajat Celsius hingga Muncul Es

Kompas.com - 26/07/2022, 19:48 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Suhu dingin masih melanda di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan ada daerah dengan suhu dingin ekstrem hingga 2 derajat Celcius.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah pemberitaan di Kompas.com, suhu dingin paling ekstrem terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat menyebutkan, suhu di kawasan TNBTS mencapai 2 hingga 6 derajat Celsius.

Suhu dingin menyelimputi kawasan TNBTS yang berada pada ketinggian 500 mdpl ke atas.

"Embun es ini terjadi pada pagi hari, sebelum matahari terbit di sekitar Bromo dan Ranu Pani," ungkap Syarif, dikutip dari Kompas.com Regional, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Bertamu Hingga Larut Malam di Rumah Perempuan Bersuami, Oknum Polisi Digerebek

Menurut Syarif, suhu dingin ekstrem hingga menghasilkan embun es di kawasan itu terjadi setiap tahun dalam rentang waktu Juli hingga Agustus.

Fenomena serupa terjadi di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pada Selasa (26/7/2022) pagi, suhu di dataran tinggi Dieng mencapai 2 derajat Celsius. Fenomena itu terjadi pada pagi hari hingga memunculkan embun es.

"Dua hari berturut-turut, kemarin (Senin, 25/7/2022) hingga hari ini muncul embun es," kata Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Wisata Dieng Sri Utami dilansir dari Kompas.com Regional, Selasa.

Begitu pula di Lumajang, Jawa Timur. Suhu dingin melanda Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, hingga mencapai titik eksrem 7 derajat Celsius.

Akibatnya, muncul embun es di dedaunan setiap pagi hari.

Hermanto, warga setempat menyebut fenomena embun es itu sebagai "bun upas".

"Kalau orang sini bilangnya bun upas, ini sering terjadi biasanya bulan Juli-September itu," ujar Hermanto dilansir Kompas.com Regional.

Sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur juga tidak luput dari suhu dingin. Bahkan di Kabupaten Manggarai, suhu dingin mencapai 10 derajat Celsius.

Hal itu disampaikan Prakirawan BMKG Stasiusn El Tari Kupang, Nanik Tresntawati dilansir Kompas.com, Senin (25/7/2022).

Menurut Nanik, fenomena itu sudah berlangsung selama dua pekan.

Sementara di daerah lainnya di NTT, suhu dingin mencapai 17 hingga 20 derajat Celsius.

Penyebab suhu dingin

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan, penyebab suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia akhir-akhir ini adalah karena akan memasuki puncak musim kemarau.

Ia mengatakan, fenomena itu adalah hal yang lumrah.

Menurut Nanik, saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT akan memasuki masa puncak musim kemarau.

Dijelaskan, suhu dingin di Indonesia berasal dari pergerakan angin dari Benua Australia yang biasa disebut Monsoon dingin Australia.

Baca juga: Kronologi Lengkap Kasus Mutilasi di Ungaran, Pelaku Mutilasi Korban Jadi 11 Bagian karena Sakit Hati

Pada Juli ini, Australia mengalami periode musim dingin.

"(Monsoon) bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga realtif lebih dingin," kata Miming.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com