Sampai di depan, korban bertemu dengan polisi.
Baca juga: Wakasek SMK Diduga Lecehkan Guru Honorer di Manado, Kepala BKD: Segera Dinonaktifkan
"Mungkin karena polisi mengira korban membawa sajam jadi meraka mundur, pada saat mundur satu polisi jatuh, mungkin mereka mengirah suaminya saya membawa sajam jadi mereka mundur ," ucapnya.
Salah satu dari polisi yang ada di sana mencabut pistolnya dan langsung mengeluarkan tembakan pertama ke atas.
"Terus tembakan yang kedua ke suaminya saya," pungkasnya
Vanne mengaku, sangat kaget ketika polisi menambak suaminya. Saa itu ia ada di belakang suaminya dan berjarak tidak jauh.
Baca juga: Oknum Honorer di Manado Tikam Warga, Ini Motifnya
"Pada saat suami saya ditembak, saya di belakang dan bukan cuma saya masih banyak orang juga," bebernya.
Saat suaminya terjatuh usai mendapat tembakan, ia mencoba untuk memegang suaminya namun tidak diizinkan oleh pihak kepolisian.
"Kepolisian tidak memberikan izin kata mereka mau olah tkp dulu," jelasnya.
Ia sempat meminta tolong agar suaminya dibawa dulu ke rumah sakit.
"Saya berkata tolong bawa dulu di rumah sakit tetapi polisi berkata itu urusan mereka jangan pegang, jadi saya juga tidak berani pegang karena mendengar perintah mereka," terangnya.
Baca juga: Berusaha Melerai Perkelahian, Pemuda di Manado Malah Ditikam hingga Tewas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.