Proses pembentukan nilai dan sikap secara sadar penting untuk ditumbuh-kembangkan kedalam tindakan nyata dalam proses pembelajaran.
Proses ini melibatkan unsur kognitif (pikiran, pengetahuan, dan kesadaran), unsur afektif (perasaan) dan juga unsur psikomotorik (perilaku/tindakan).
Hal ini ditegaskan oleh Thomas Lickona (2012) bahwa tanpa ketiga aspek di atas pendidikan karakter tidak akan efektif. Sehingga pelaksanaannya harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan untuk mencapai pembentukan karakter yang dikehendaki.
Untuk dapat mendampingi peserta didik yang menguasai keterampilan di atas, dibutuhkan pendidik yang berjiwa pembelajar, kreatif dan inovatif, serta memiliki kemampuan untuk menjadi fasilitator pembelajaran multi sumber.
Tugas pendidik tidak hanya sebatas mentransfer pengetahuan, namun juga membangun motivasi dan karakter peserta didik menjadi insan yang berintegritas, kreatif–inovatif dan mampu menjawab tantangan zamannya.
Pendidikan Ke-Jogja-an adalah pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk mendidik demi berkembangnya pengetahuan, keterampilan dan karakter peserta didik agar mampu menghadapi dan beradaptasi di era Revolusi Industri 4.0.
Pendidikan karakter kontekstual Ke-Jogja-an hendaknya menghasilkan praktik baik kebudayaan yang bisa menjadi pedoman tingkah laku bagi masyarakat Yogyakarta secara luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.