Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Nasir
Wartawan

Wartawan Kompas, 1989- 2018

Cikapundung, Bandung dan Jenderal Dudung

Kompas.com - 26/07/2022, 06:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

CIKAPUNDUNG, Bandung, Provinsi Jawa Barat, belakangan ini kembali menjadi ramai dibicarakan di mana-mana. Padahal Cikapundung sudah lama kurang menjadi pembicaraan setelah sekitar satu dasawarsa terakhir ini kejayaan media cetak menyurut.

Di masa kejayaan media cetak, Cikapundung sangat ramai setiap hari mulai sekitar pukul 04.00 WIB ketika embun masih tebal, dan dingin masih menggigit kulit, sampai sekitar pukul 07.30 WIB.

Cikapundung menjadi sentra pasar media cetak, seperti koran, tabloid, dan majalah. Media cetak terbitan Bandung dan Jakarta bertemu di Cikapundung.

Cikapundung pagi hari menjadi warna-warni, kesana kemari melihat halaman depan tabloid, majalah, dan koran yang menyajikan foto-foto terkait peristiwa, artis cantik, para politisi, pejabat negara sampai presiden.

Ribuan eksemplar media cetak itu setip pagi diturunkan dari truk-truk jenis boks yang datang dari Jakarta. Para agen dan sub agen sudah siap membagi-bagikan kepada para loper dan pengecer.

Bagian sirkulasi dan pemasaran media pun ikut berbaur di tengah-tengah keriuhan Cikapundung, bahkan “intel-intel” perusahaan media juga ada di situ.

Para “intel” media datang untuk mengetahui berapa eksemplar setiap media cetak untuk Bandung Raya. Mereka perlu tahu untuk strategi persaingan pasar.

Saya juga pernah ikut berbaur bersama teman-teman bagian sirkulasi, ketika saya sebagai Kepala Biro Kompas Jawa Barat dan Banten, di Bandung tahun 2000. Saya ingin melihat market share media cetak di pasar Bandung Raya.

Sampai sekarang keramaian masih ada di Cikapundung, tetapi tidak sebanyak dulu tentunya.

Cikapundung menjadi kembali ramai dibicarakan. Ada remaja yang dulu menjadi loper koran, setiap pagi mengambil koran di Cikapundung, sekarang menjadi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat.

Dia adalah Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, SE, MM yang sekarang menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) yang berkantor di Markas Besar TNI-AD di Jakarta, dekat istana Presiden RI.

Nama Cikapundung dan Bandung, kota tempat Dudung dibesarkan, tidak bisa dilepas dari sejarah perjalanan hidup Jenderal Dudung.

Cerita hidup Dudung telah ditulis dalam buku memoar karya Imelda Bachtiar berjudul “Loper Koran Jadi Jenderal, Seni Memimpin Jenderal TNI Dudung Abdurachman” (Penerbit Buku Kompas, 2022).

Kamis malam, 21 Juli 2022, buku tersebut dibedah di Aula AH Nasition di Markas Besar TNI-AD Jalan Veteran Raya, Jakarta, dalam rangkaian acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Ketua Umum SMSI Firdaus dalam bedah buku itu mengundang Imelda Bachtiar, penulis buku tersebut, dan pembahas Dr. (HC) Herwin Suparjo,S.Sos, SH, Mayjen TNI Iwan Setiawan (Danjen Kopassus), Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Budiman Sudjatmiko dan konsultan/pengamat kebijakan publik Indonesia Medrial Alamsyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com