Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penembak Istri Kopda Muslimin Dilumpuhkan dengan Timah Panas dan Terancam Hukuman Mati

Kompas.com - 25/07/2022, 18:30 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tim gabungan TNI dan Polri melumpuhkan lima penembak istri Kopda Muslimin, seorang anggota TNI di Semarang, Jawa Tengah menggunakan timah panas.

Beberapa tersangka tersebut nampak terpincang-pincang saat mengikuti gelar perkara di Mapolda Jawa Tengah pada Senin (25/7/2022).

Tersangka yang lain juga terlihat ada yang tak bisa berjalan sehingga harus dibopong beberapa personel polisi untuk mengikuti acara yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral Dudung Abdurrachman itu.

Baca juga: Kopda Muslimin Tega 4 Kali Coba Bunuh Istrinya Demi Pacar Baru, Dari Santet hingga Racun

Lima tersangka tersebut ditangkap di lokasi yang berbeda. S alias Babi ditangkap oleh Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang di Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak pada Kamis (21/7/2022) pukul 20.00 WIB.

Sementara, tersangka yang lain AS alias Gondrong ditangkap di Babat Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Demak Selasa (22/7/2022) pukul 13.00 WIB.

Ponco Aji Nugroho ditangkap di tanggal yang sama. Ponco tertangkap di Masjid Jalan Panggung Jatinom, Kabupaten Klaten pukul 15.00 WIB.

Untuk tersangka berinisial SP alias Sirun ditangkap di lokasi dan waktu yang sama saat Ponco tertangkap.

Tersangka yang terakhir, berinisial DS tertangkap di Gupak Warak, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen pada Selasa (22/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kelima tersangka mengaku disuruh Kopda Muslimin untuk melancarkan aksi penembakan tersebut. Selain itu, Kopda Muslimin juga sempat meminta agar istrinya disantet.

Baca juga: 4 Kali Kopda Muslimin Diduga Ingin Bunuh Istrinya, Pakai Racun, Santet hingga Rekayasa Pencurian

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan mengatakan, salah satu tersangka yang ditangkap polisi mengaku pernah diminta Kopda Muslimin untuk melakukan santet.

"Salah satu tersangka ada yang mengaku disuruh membunuh istri Kopda Muslimin menggunakan santet," jelasnya di Mapolda Jawa Tengah, Senin (25/7/2022).

Selain santet, Kopda Muslimin juga meminta salah satu tersangka untuk melakukan perampokan kepada istrinya dan meracuni korban dengan target Rina Wulandari tewas.

"Rencana-rencana itu timbul sebelum melakukan dengan senjata," ungkapnya.

Sampai saat ini, polisi belum mendapatkan keterangan dari pelaku soal rentetan rencana pembunuhan tersebut. Polisi baru mendapatkan informasi dari pengakuan tersangka yang tertangkap. "Kita belum ada keterangan dari Kopda Muslimin," imbuhnya.

Luthfi mengungkapkan, aksi penembakan tersebut disebabkan karena cinta segitiga Kopda Muslimin dengan perempuan lain yang berinisial W.

Baca juga: Jenderal Dudung Minta Kopda Muslimin Segera Ditemukan dan Dihukum jika Terbukti Terlibat Penembakan

Kopda Muslimin diduga sebagai dalang dibalik penembakan Rina Wulandari yang merupakan istrinya. Senin (25/7/2022) KOMPAS.com/Ist Kopda Muslimin diduga sebagai dalang dibalik penembakan Rina Wulandari yang merupakan istrinya. Senin (25/7/2022)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com