Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Penembakan, Kopda Muslimin Berencana Racuni Istrinya Pakai Air Kecubung

Kompas.com - 25/07/2022, 14:17 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Kasus penembakan Sebelum peristiwa penembakan pada Senin (18/7/2022), Kopda Muslimin sempat mendapatkan saran untuk membunuh istrinya dengan air kecubung.

Diketahui dua minggu sebelum peristiwa penembakan Kopda Muslimin meminta S alias Babi untuk membunuh Istrinya. Lalu S mengajak AS alias Gondrong untuk menjalankan aksi pembunuhan dan ada imbalan.

Keesokan harinya kedua pelaku bertemu Kopda Muslimin. Kemudian ketiganya merencanakan pembunuhan terhadap istri Kopda Muslimin bernama Rina wulandari.

"Tersangka AS alias Gondrong memberi saran agar di racun dengan menggunakan air kecubung," ungkap Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, Senin (25/7/2022).

Setelah itu, AS alias Gondrong memberikan air kecubung kepada Kopda Muslimin. Namun, Kopda Muslimin mengaku tak bisa membunuh istrinya dengan air tersebut.

Baca juga: Kronologi Penembakan Istri TNI di Semarang, Mulai dari Perencanaan hingga Menghilangnya Kopda Muslimin

"Kopda Muslimin mengatakan tak tega membunuh dengan menggunakan air kecubung," ucapnya.

Lalu satu minggu sebelum peristiwa itu, Kopda Muslimin memutuskan untuk membunuh istrinya dengan melakukan penembakan.

Pada Sabtu tanggal (16/7/2022) AS alias Gondrong mencarikan senjata api. Kemudian AS alias Gondrong mendapatkan senjata api jenis pistol dari DS. Selanjutnya AS alias Gondrong bersama DS menuju rumah kontrakan S alias Babi.

"Kontrakan tersebut berada di Pasaran Simongan, Kota Semarang. Setelah itu S alias Babi melakukan transaksi pembelian senjata api jenis pistol dengan DS seharga Rp 2.000.000," paparnya.

Selanjutnya, pada Minggu (17/7/2022) S alias Babi merekrut dua orang lainnya untuk melakukan penembakan.

"Dari sana PAN dan SP alias Sirun mulai ikut terlibat," ungkapnya.

Pada Senin (18/7/2022) sekitar pukul 08.00 WIB S alias Babi menyediakan sarana untuk melakukan perbuatan penembakan serta mematangkan rencana.

"Sekitar pukul 11.35 WIB para tersangka membuntuti korban setelah mendapatkan instruksi dari Kopda Muslimin," jelas Luthfi.

Pukul 11.47 WIB tersangka S alias Babi dan PAN melakukan penembakan kepada korban. Pukul 11.47 para tersangka putar balik dan kembali menembak kedua kakinya kepada korban.

"Sekitar pukul 15.00 WIB, setelah berhasil melakukan penembakan, tersangka S alias Babi dan PAN menemui Kopda Muslimin untuk mengambil bayaran," lanjutnya.

Transaksi tersebut dilakukan di sebuah Indomaret samping Rumah Sakit Hermina Banyumanik Semarang.

"Mereka mendapatkan upah Rp 120 juta. Sekitar pukul 20.00 WIB diketahui Kopda Muslimin kabur dan belum ditemukan sampai sekarang," katanya. (Penulis Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com