Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Napi Anak Tewas Dipukuli Tahanan, 3 Pejabat Lapas Dinonaktifkan

Kompas.com - 25/07/2022, 13:00 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Kasus tewasnya RF (17), narapidana anak akibat dirundung dan dipukuli berujung dinonaktifkannya tiga orang pejabat di Lembaga Khusus Pembinaan Anak (LPKA) Kelas IIA Lampung.

Ketiga pejabat tersebut dinilai bertanggung jawab atas kelalaian pengawasan di lembaga tersebut.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Lampung Farid Junaedi membenarkan ada tiga orang pejabat di LPKA yang dinonaktifkan saat ini.

Baca juga: Napi Anak di Lampung Tewas Dipukuli Teman Sekamarnya, Apa yang Harus Dilakukan agar Kejadian Serupa Tidak Terjadi?

“Sementara (penonaktifan) ini ada tiga pejabat,” kata Farid di Bandar Lampung, Senin (25/7/2022).

Farid mengatakan, ketiga pejabat tersebut dinilai bertanggung jawab atas kelalaian dalam bertugas dan fungsinya di LPKA lokasi tewasnya RF tersebut.

Namun, Farid mengaku belum bisa membeberkan identitas ketiga pejabat LPKA tersebut.

“Ditarik sementara waktu ke kanwil sambil menunggu proses hukum dugaan penganiayaan yang menimpa korban,” kata Farid.

Aktivis anak minta usut tuntas

Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Lampung Andi Lian meminta kasus yang menimpa RF diusut tuntas, tidak berhenti pada penetapan tersangka.

“Jangan berhenti dengan sudah ada tersangka lalu selesai. Tetapi harus diusut tuntas siapa yang bertanggung jawab,” kata Andi.

Menurut Andi, lokasi terjadinya peristiwa perundungan dan penganiayaan yang berada di dalam lingkungan lembaga pembinaan harus dievaluasi kembali.

“Ini terjadi di dalam, bagaimana pengawasannya, kenapa terjadi kelalaian,” kata Andi.

Diberitakan sebelumnya, Kasus tewasnya RF (17) narapidana (napi) anak Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas IIA Lampung terungkap.

Empat orang rekan sekamar korban menjadi tersangka dan pelaku utama penganiayaan terhadap korban.

Baca juga: Napi Anak di Lampung Tewas Dipukuli 4 Teman Sekamarnya, Pengamat Minta Para Pelaku Ditindak Tegas

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, pelaku utama kasus ini berjumlah empat orang.

"Empat orang anak berhadapan hukum (ABH) telah ditetapkan menjadi tersangka," kata Pandra saat ekspos di Mapolda Lampung, Sabtu (23/7/2022).

Pandra menambahkan, keempat tersangka itu berinisial IA (17), LP (16), DS (17) dan RW (17).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com