BANDUNG, KOMPAS.com - Polda Jabar melakukan pendalaman siapa yang memviralkan video perundungan bocah SD yang dipaksa setubuhi kucing di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.
"(Penyebaran video) semuanya akan kita telusuri, jadi memang kita harus kerja dengan tahapan," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo, di Mapolda Jabar, Senin (25/7/2022).
Meski begitu, saat ini polisi masih mengklarifikasi kebenaran peristiwa tersebut.
Baca juga: Soal Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya, Wagub Jabar: Itu Candaan
Seperti diketahui, F (11), siswa kelas V SD (11 tahun) di Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia usai mengalami depresi dan sakit diduga akibat dirisak teman-teman sebayanya.
"Kita perjelas dulu tentang adanya peristiwa tersebut, kemudian kita akan lihat sangkutan apakah ada pidana atau tidak di dalamnya, termasuk pembuatan video, kemudian potensi yang lain, sehingga upload di medsos," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 saksi telah dimintai keterangan terkait meninggalnya bocah SD yang diduga usai di-bully teman sebayanya.
Baca juga: RSUD SMC Ungkap Penyebab Meninggalnya Bocah SD di Tasikmalaya: Depresi, Thypoid, dan Peradangan Otak
F dipaksa untuk bersetubuh dengan kucing, sambil direkam menggunakan ponsel beberapa waktu lalu.
Lantaran rekaman video itu tersebar, korban menjadi depresi, hingga tidak mau makan dan minum sampai kemudian meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit pada Minggu (18/7/2022).
"Iya termasuk keluarga korban, tapi kita baru memeriksa dalam tahap interogasi saja," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.