SALATIGA, KOMPAS.com - Demam Citayam Fashion Week juga melanda Kota Salatiga.
Dalam kirab budaya memeringati Hari Jadi ke 1.272 Kota Salatiga, para model dadakan beraksi di zebra cross Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Gereja Paulus Miki.
Bak model profesional, Lurah Kumpulrejo Eska Bayu Sukmawan, Lurah Randuacir Dian Widinafisa, keduanya dari Kecamatan Argomulyo, berlenggak-lenggok.
Baca juga: Berbeda dengan Citayam Fashion Week, Aksi Peragaan Busana di Sukabumi Justru Dihujat Netizen
Mereka mengenakan baju adat sesuai tema Hari Jadi Salatiga yang mengharuskan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) mengenakan baju adat dari seluruh Indonesia. Bayu memakai baju adat dari Bali dan Dian memakai baju adat Sumatera Selatan.
Bayu mengungkapkan, berjalan seperti model di Citayam Fashion Week sekadar untuk memeriahkan kirab budaya Hari Jadi Salatiga.
"Sekarang memang era anak muda kreatif, termasuk di Citayam Fashion Week yang bahkan didatangi artis-artis. Kami meniru ini sebagai bentuk apresiasi kepada kreatifitas kaum muda," ujarnya, Minggu (24/7/2022).
Menurut Bayu, di era media sosial saat ini, kreativitas menjadi kunci keberhasilan.
"Kita lihat influencer dan model-model di Citayam Fashion Week menjadi model dadakan yang menghasilkan pendapatan lumayan besar. Semoga kreativitas anak muda Salatiga juga bisa menginspirasi anak-anak muda lain di Indonesia, banyak potensi yang bisa diangkat dan dimaksimalkan," ungkapnya.
Baca juga: Terinspirasi Citayam Fashion Week, Brand Lokal Bandung Inisiasi Braga Fashion Week
Kirab budaya tersebut dimulai dari Rumah Dinas Wali Kota Salatiga dan berakhir di halaman Pemkot Salatiga.
Masyarakat yang merindukan tontonan pun meluangkan menonton kirab karena selama pandemi Covid-19, kirab budaya ditiadakan.
Selain penampilan dari jajaran OPD, kirab juga menampilkan seni budaya reog, drumblek, dan kesenian lain.
Sekretaris Daerah Kota Salatiga Wuri Pujiastuti mengungkapkan fokus pemerintah saat ini adalah memaksimalkan pemberian layanan untuk masyarakat.
"Termasuk dalam anggarannya ya, karena selama dua tahun pandemi Covid-19, ada refocusing anggaran," kata dia.
Wuri menegaskan Pemkot Salatiga juga akan meneruskan berbagai program pembangunan, baik fisik maupun nonfisik.
"Istilahnya, meski saat ini sedang masa pemulihan, kita genjot pembangunan agar kemajuan Salatiga tercapai," kata Wuri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.