Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napak Tilas Sejarah Kejayaan Maritim dan Rempah Suku Bajo

Kompas.com - 24/07/2022, 11:12 WIB
Editor Rachmawati

KOMPAS.com - Berdasarkan kajian sejarah, jalur rempah Nusantara mencakup berbagai lintasan jalur budaya dari timur Asia hingga barat Eropa terhubung dengan Benua Amerika, Afrika, dan Australia.

Saat ini Jalur Rempah Nusantara sedang diusulkan menjadi Warisan Budaya Dunia.

Ketika rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah singgah di Desa Bajo Bahari, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (9/6/2022), mereka menyaksikan bagaimana masyarakat hidup dengan adat istiadatnya yang dipegang teguh.

Rombongan yang dinamakan Laskar Rempah itu juga merasakan kehangatan interaksi dengan Suku Bajo.

Baca juga: Dicari, Muda-mudi Usia 17-24 Tahun, Susuri Jalur Rempah dengan KRI Dewa Ruci

Mereka berbincang soal budaya bahari yang diturunkan oleh nenek moyang sejak masa lampau dan masih lestari hingga sekarang.

Di atas perairan Buton inilah, peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah bisa melihat perkampungan orang-orang Bajo yang terapung di lepas laut.

Selain memiliki sejarah yang panjang tentang jalur rempah, Buton juga dikenal terkait dengan Suku Bajo.

Bajo adalah bangsa pengelana lautan yang turut meramaikan perniagaan laut Nusantara, berpindah dari satu titik ke titik lainnya di perairan Nusantara, bertahan dengan mengembangkan budaya bahari dan maritim yang terus berkesinambungan.

Baca juga: Kapal Layar Bima Suci dan Dewa Ruci Ramaikan Sail Sabang 2017

ILUSTRASI - KRI Dewar Ruci sandar di Pelabuhan Belawan, bawa misi budaya kemaritiman nasional, Rabu (6/12/2017)KOMPAS.com / Mei Leandha ILUSTRASI - KRI Dewar Ruci sandar di Pelabuhan Belawan, bawa misi budaya kemaritiman nasional, Rabu (6/12/2017)
Tokoh Adat Desa Bajo Bahari, Si Muswar, mengatakan bahwa Suku Bajo sejak dulu terkenal sebagai pengembara laut.

"Nenek moyang Suku Bajo menggantungkan hidupnya di laut, bahkan dulu ketika belum punya rumah, mereka tinggal di atas perahu sope," ujarnya.

Di Indonesia, Suku Bajo tidak hanya di wilayah Baubau dan Buton tapi juga bisa ditemui di perairan Kalimantan Timur (Berau, Bontang), Kalimantan Selatan (Kota Baru), Sulawesi Selatan (Selayar), Gorontalo,

Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Pulau Boleng, Seraya, Longos, Komodo), Sapeken, Sumenep, dan wilayah Indonesia timur lainnya.

Orang Bajo dikenal bisa lebih tahan lama menyelam di air.

Baca juga: Mengenal Suku Bajo, Para Pengembara Lautan

Mereka disebut-sebut bisa tahan sampai 13 menit di kedalaman 60 meter tanpa alat bantu napas atau oksigen.

Seturut perkembangan zaman, Suku Bajo mulai membangun rumah-rumah panggung sebagai tempat tinggal di atas permukaan laut dan menetap di kawasan tersebut.

Kendati arsitektur rumah mereka sudah lebih modern, masih ada beberapa rumah asli dari Suku Bajo yang bisa dilihat di desa ini.

Sebagian rumah di Desa Bajo Bahari Buton menggunakan kayu bakau yang menancap ke dalam dasar laut sebagai material tiang penopang rumah.

Si Muswar mengatakan bahwa Suku Bajo bermata pencaharian sebagai nelayan dengan perahu yang dibuat sendiri oleh mereka.

Baca juga: Mengenal Pulau Bungin, Kondisi Geografis, Potensi, dan Suku Bajo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Balita Dititipkan ke Pasutri di Sidoarjo, Berakhir Tewas Dianiaya

Balita Dititipkan ke Pasutri di Sidoarjo, Berakhir Tewas Dianiaya

Regional
Ganjar Lari Pagi 9 Kilometer di Cirebon, Sapa Warga dan Relawan

Ganjar Lari Pagi 9 Kilometer di Cirebon, Sapa Warga dan Relawan

Regional
25 Rumah Ludes Terbakar di Sumbawa dan 29 KK Terdampak, Wabup Beri 'Trauma Healing'

25 Rumah Ludes Terbakar di Sumbawa dan 29 KK Terdampak, Wabup Beri "Trauma Healing"

Regional
Masuk RI Secara Ilegal lalu Tinggal Selama 6 Bulan, Perempuan WN Timor Leste Ditangkap

Masuk RI Secara Ilegal lalu Tinggal Selama 6 Bulan, Perempuan WN Timor Leste Ditangkap

Regional
Sisiwa SMP di TTU Tak Ikut Ujian karena Belum Bayar Uang Alpa, Kadisdik Panggil Kepsek

Sisiwa SMP di TTU Tak Ikut Ujian karena Belum Bayar Uang Alpa, Kadisdik Panggil Kepsek

Regional
Viral, Video 3 Preman Palak Sopir Taksi Online di Pelabuhan Makassar, Polisi Turun Tangan

Viral, Video 3 Preman Palak Sopir Taksi Online di Pelabuhan Makassar, Polisi Turun Tangan

Regional
Ini Alasan Disdikpora DIY Masih Gunakan Nilai ASPD untuk Seleksi PPDB

Ini Alasan Disdikpora DIY Masih Gunakan Nilai ASPD untuk Seleksi PPDB

Regional
Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan Rajanya

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan Rajanya

Regional
[POPULER NUSANTARA] Calon Jemaah Haji Gagal Tes Kesehatan Ngamuk di Embarkasi Solo | Mahfud MD Sebut Tak Ada Penjegalan Anies Jadi Capres

[POPULER NUSANTARA] Calon Jemaah Haji Gagal Tes Kesehatan Ngamuk di Embarkasi Solo | Mahfud MD Sebut Tak Ada Penjegalan Anies Jadi Capres

Regional
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Juni 2023 : Pagi dan Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Juni 2023 : Pagi dan Malam Cerah Berawan

Regional
Mahasiswi Fakultas Teknik UHO Kendari Dikeroyok 2 Seniornya hingga Terluka dan Pingsan

Mahasiswi Fakultas Teknik UHO Kendari Dikeroyok 2 Seniornya hingga Terluka dan Pingsan

Regional
Kasus Perampokan, Penculikan, dan Pembunuhan di Tulangbawang Lampung, Ternyata Pelaku Tetangga Sendiri

Kasus Perampokan, Penculikan, dan Pembunuhan di Tulangbawang Lampung, Ternyata Pelaku Tetangga Sendiri

Regional
Mobil Boks 'Roti Dany' Masuk Jurang di Papua Barat Daya, 1 Orang Tewas

Mobil Boks "Roti Dany" Masuk Jurang di Papua Barat Daya, 1 Orang Tewas

Regional
Jual Pacar Di bawah Umur Melalui MiChat, 3 Pemuda Diringkus Polisi di Hotel

Jual Pacar Di bawah Umur Melalui MiChat, 3 Pemuda Diringkus Polisi di Hotel

Regional
Alasan Ibu Buang Bayinya di Trotoar Palembang, Mengaku Sengaja Tinggalkan dan Diduga Depresi

Alasan Ibu Buang Bayinya di Trotoar Palembang, Mengaku Sengaja Tinggalkan dan Diduga Depresi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com