Darwin melarangnya karena sering mengotori jalan. Sementara korban selalu membersihkan sampah yang dihamburkan pelaku.
“Saya sakit hati ditegur begitu, korban seperti tidak suka melihat saya memulung di sana. Jadi saya merencanakan membunuhnya,” kata D.
Gara-gara tumpahkan gula, seorang bocah dua tahun di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, berinisial MYN dibunuh ibu oleh ibunya, Jumat (15/7/2022).
Pelaku diketahui berinisial AA alias Rince (42).
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo mengatakan, alasan Rince membunuh anaknya karena merasa kesal dengan perbuatan korban.
"Pelaku ini kesal karena korban menumpahkan gula saat membuat teh," kata Anam kepada Kompas.com, Jumat (22/7/2022) pagi.
Korban, sambunngya, dibunuh pelaku dengan cara mulutnya dibekap dan mencekiknya hingga meninggal dunia.
Setelah membunuh anaknya, pelaku yang panik kemudian membuang jasad korban ke hutan yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Baca juga: Tumpahan Gula Berujung Maut Seorang Balita
Sebelum tewas di rumah Kadiv Propam Polri, Brigadir J ternyata sempat mendapat ancaman pembunuhan pada Juni 2022.
Hal itu diungkapkan Pengacara keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak.
Kata Kamruddin, ancaman pembunuhan berdasarkan pemeriksaan jejak elektronik, yang telah diamankan menjadi barang bukti nantinya.
"Ada rekaman elektronik, almarhum (Brigadir J) karena takut diancam mau dibunuh pada bulan Juni lalu, dia sampai menangis," kata Kamaruddin, Sabtu (23/7/2022).
Baca juga: Pemeriksaan Jejak Elektronik: Brigadir J Diancam Dibunuh Sejak Juni 2022