Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Surabaya yang Mohon agar Anaknya Dibolehkan Mengamen Sempat Akan Jual Ginjal

Kompas.com - Diperbarui 23/07/2022, 18:55 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Agus Riyani (44), seorang ibu di Surabaya, Jawa Timur, berkeluh kesah mengenai kondisi ekonominya kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi pada acara "Sambat Nang Cak Eri", Sabtu, (23/7/2022).

"Pak Wali... Abot Pak Wali," kata Riyani kepada Eri sambil menangis, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (23/7/2022).

Riyani mengadu, suaminya menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tempatnya bekerja, sehingga dia kesulitan mendapat modal untuk melanjutkan usahanya.

"Suami saya mulai kerja 28 Juni kemudian dipecat tanggal 18 Juli dengan alasan attitude. Usianya sudah 46 tahun, gaji suami saya Rp2,8 juta Pak Wali," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Riyani mengungkapkan bahwa bukan kali ini saja keluarganya mengalami kesulitan ekonomi.

Baca juga: Suami Kena PHK, Riyani Menangis Minta Anaknya Diizinkan Ngamen oleh Wali Kota Surabaya

ia mengaku pernah akan menjual ginjalnya, namun rencana itu dicegah oleh Wali Kota Surabaya sebelumnya, Tri Rismaharini.

"Saya dulu sempat akan menjual ginjal saya Pak. Tapi, oleh Ibu Risma (Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya sebelumnya) dilarang dan diminta tinggal di rusun. Saat itu, saya juga dikasih modal oleh camat untuk usaha," ujarnya.

Selama suaminya tak bekerja, Riyani memutuskan untuk bekerja membuat kotak makanan yang dipesan oleh beberapa pelaku UMKM.

"Sekarang sebenarnya banyak pesanan tapi saya tidak bisa kerjakan karena modal tidak ada. Suami tidak kerja, saya tidak bisa usaha," ucap Riyani.

Oleh sebab itu, Riyani meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan modal agar ia bisa melanjutkan usahanya tersebut.

Baca juga: Begini Pendapat Warga Surabaya soal Jalan Tunjungan Adopsi Citayam Fashion Week

Selain itu, Riyani pun memohon perpanjangan tenggat waktu pembayaran sewa rusun yang ditempatinya, yakni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Romokalisari.

"Saya ini kontraktor, tukang kontrak (rusun) sana-sini," ujar Riyani yang disambut riuh tawa peserta lainnya.

"Saya minta waktu kemudahan membayar rusun, Pak. Apalagi, saya punya anak yang Tuna Grahita, hanya bisa berteriak untuk komunikasi. Sering tidak diterima warga lainnya," jelasnya.

Untuk meringankan beban ekonomi keluarganya, Riyani juga meminta kepada pihak Pemkot Surabaya agar mengizinkan anaknya mengamen.

"Anak saya mohon diizinkan ngamen. Lumayan Pak bisa menambah penghasilan keluarga," katanya.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Persilakan Jalan Tunjungan Adopsi Citayam Fashion Week, Asalkan...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com