Dalam penerapannya, masyarakat yang memanfaatkan gas metana itu cukup membayar Rp 10.000 per rumah. Iuran tersebut digunakan untuk biaya pemeliharaan.
Total pengeluaran bulanan untuk pemeliharaan pipa maupun perbaikan jaringan sekitar Rp 1,5 juta.
“Kami sih tidak mau menaikkan iurannya karena kan sebenarnya ini juga mudah. Cukup perbaikan pipa saja, dan itu per bulan paling sekitar Rp1,5 juta saja. Kalaupun ada lebihnya, uangnya buat kegiatan-kegiatan lain,” ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Balikpapan Diminta Tingkatkan Layanan TPA Manggar
Menurut Haryanto, inovasi gas metana ini sangat membantu masyarakat sekitar dalam mengurangi beban pembelian tabung elpiji.
Bahkan, masyarakat sekitar yang memanfaatkan inovasi tersebut banyak yang tak lagi menjadikan elpiji sebagai kebutuhan utama dalam aktivitas memasak.
“Di sini itu sudah menjadi pilihan utama bagi warga. Sebab kalau ada kerusakan sedikit saja, ibu-ibu di grup (WhatsApp) itu pada ribut bertanya. Di satu sisi penggunaan gas metana ini bisa kapan saja alias enggak terbatas. Panas yang dihasilkan juga menurut warga sangat bagus,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.