UNGARAN, KOMPAS.com - Selamatan Wiwit Olah Kopi menjadi tradisi di kebun PTPN IX. Selamatan ini menandai kebun mulai melakukan panen raya dan mengantarnya ke pabrik pengolahan.
Senior Executive Vice President (SEVP) Business Support PTPN IX Affan Safiq mengatakan, Selamatan Wiwit Olah Kopi merupakan perwujudan rasa syukur karena telah diberi hasil panen yang melimpah.
Baca juga: Mengenal Kopi Muting, Kopi Aroma Cokelat Hitam dari Merauke
"Tradisi ini bukan ritual, sekaligus juga doa agar kopi yang dihasilkan dapat diolah menjadi kopi dengan kualitas terbaik,” jelasnya, Jumat (22/7/2022) di Pabrik Kopi Banaran 1911, Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
Affan mengungkapkan produk kopinya adalah Arabika dan Robusta. "Di pabrik ini juga mem-blending kopi sesuai citarasa yang diminati di Jawa Tengah pada umumnya, yakni 50 persen Arabika dan 50 persen Robusta," ungkapnya.
Saat ini, produksi Pabrik Kopi 1911 mencapai sekitar 490 ton. Sedangkan untuk total keseluruhan produksi kopi di kebun Gertas tahun 2021 mencapai sekitar 300.000 ton.
“Tentunya produktivitas ini akan terus ditingkatkan lagi di masa mendatang, agar ke depan akan mampu memberikan kontribusi yang lebih baik lagi bagi PTPN IX,” kata Affan.
Dia menambahkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX terus mendorong strategi hilirisasi bisnis kopi. "Hal ini untuk menyiasati harga kopi di pasar global yang masih cenderung tertekan," ungkapnya.
Tantangan ini menjadi pertimbangan PTPN IX untuk bergerak ke hilir bisnis kopi. “Jadi, jika selama ini kita menjual kopi dalam bentuk bulk green bean atau biji kopi mentah yang belum diroasting dalam jumlah besar, sekarang kita mulai turun ke bisnis ritel,” tambahnya.
Terkait dengan hilirisasi produk kopi ini, lanjut Affan, lebih mengeksplorasi dengan menyajikan produk kopi dalam bentuk kemasan. Kebijakan hilirisasi ini juga sejalan dengan pengembangan bisnis hilir di holding Perkebunan Nusantara.
Baca juga: Punya Cita Rasa Unik, Kopi asal Bengkulu Sangat Digemari Orang Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.