BANGKA, KOMPAS.com-Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, aktivitas tambang timah ilegal menyebabkan 123.000 hektar lahan di Kepulauan Bangka Belitung dalam kondisi kritis.
Untuk itu diperlukan upaya pemulihan secara terus menerus dengan pendanaan yang harus disiapkan.
"Ini akan ada biaya yang harus kita keluarkan untuk memulihkan kondisi lingkungan, yang juga harus menjadi titik berat perhatian, karena kita tidak ingin mewariskan lahan kritis ini untuk anak-cucu kita," kata Ridwan, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Gara-gara Penambangan Ilegal, PT Timah Rugi Rp 2,5 Triliun Setiap Tahun
Pernyataan itu disampaikan Ridwan secara daring dalam seminar nasional dengan tema "Timah Indonesia dan Penguasaan Negara", yang diselenggarakan Babel Resources Institue (BRINST), di Hotel Santika Bangka.
Walau sering terbentur dengan permasalahan lingkungan, Ridwan menegaskan timah belum tergantikan.
Artinya, dalam jangka panjang komoditi ini masih dibutuhkan oleh dunia.
Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar kepada timah, dan menyadari tata kelola pertimahan belum ideal.
"Untuk penguasaan, yang ingin kita wujudkan dalam waktu dekat untuk memantau aliran material ini yang akan diintegrasikan dengan simbara (sistem informasi batubara dan mineral)," jelasnya.
Baca juga: Enggan Undang Investor, Warga Bangka Barat Buat Usaha Tambang Timah Sendiri
Sebagai bisnis, pemerintah tidak menampik selalu ada dampak negatifnya.
Seperti ada smelter yang tidak punya Izin Usaha Pertambangan (IUP), tapi bahan bakunya ada terus. Juga kerap ditemukan IUP tapi tidak pernah ada kegiatan.
"Dampak seperti ini harus kita bangkitkan kesadaran penuh, bahwa keberadaan timah yang ada di negara kita ini, khususnya Babel jangan sampai menimbukan efek-efek negatif seperti itu," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.