MAGELANG, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, mulai merangkak naik beberapa pekan terakhir.
Data per 21 Juli 2022, tercatat ada 14 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah ini.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono menilai, laju kasus yang naik belakangan ini ditengarai masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar daerah.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Menkes Minta Masyarakat Tak Khawatir
Sebagian besar mereka merupakan pelaku perjalanan yang mendadak menderita sakit. Setelah diperiksa ternyata positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.
”Faktor penularan dari luar. Selain warga Kota Magelang, banyak juga warga luar daerah yang dirawat di rumah sakit rujukan di Kota Magelang, seperti RSJ Prof Dr Soerojo, RST dr Soedjono, RSUD Budi Rahayu, dan RSUD Tidar,” ungkapnya.
Joko menuturkan, meski sempat melandai, ditandai dengan zero kasus selama dua bulan terakhir, namun Pemkot Magelang sama sekali tidak mengurangi porsi penanganan pandemi Covid-19.
Hal itu diwujudkan dengan imbauan kepada seluruh rumah sakit rujukan, agar tidak mengurangi ruang pasien isolasi.
Dari empat rumah sakit rujukan yang ada, seluruhnya masih konsisten, ada 356 tempat tidur yang disediakan bagi pasien Covid-19.
Walaupun tidak dihuni, tapi karena sampai sekarang status pandemi belum dicabut ketentuan ini harus tetap dijalankan.
Menurut Joko, kenaikan angka kasus ini dimungkinkan dapat mempengaruhi status atau level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Saat ini PPKM Kota Magelang masih pada level 1.
"Ya, tentu saja bisa mempengaruhi level PPKM, tapi sekarang belum berubah, lihat nanti bagaimana dari keputusan Pemerintah Pusat," imbuh Joko.
Baca juga: Siswa Positif Covid-19 dan Isolasi di Rusunawa Gemawang Sleman Bertambah
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Istikomah mengatakan, sebanyak 4 orang pasien dirawat di rumah sakit. Sedangkan lainnya menjalani isolasi mandiri.
Pihaknya mendorong masyarakat untuk segera vaksinasi penguat (booster).
"Sekarang kasus memang sedang naik secara nasional. Salah satu upaya untuk mencegahnya dengan mengikuti vaksinasi,” kata Istikomah.
Ia menjelaskan, terdapat 21 titik layanan fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksinasi. Dalam atu layanan fasilitas kesehatan setidaknya mampu memvaksinasi 100-200 orang per hari. Jika dioptimalkan, seluruh puskesmas setidaknya mampu menjangkau hingga 2.000 orang untuk divaksin setiap hari.