KOMPAS.com - Sepasang kekasih, Novi (33) dan Yohanes Paulus Maniek Putra alias Jo alias Dedi (39), diamankan atas dugaan penganiayaan bocah perempuan berusia 4 tahun, N.
N adalah anak kandung Novi yang ditemukan terlantar di Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Selasa (19/7/2022).
Saat ditemukan, kondisi N babak belur dengan luka lecet, memar, dan lebam di sekujur tubuhnya. Selain itu, ia juga meringis kesakitan karena kakinya patah.
Dari hasil pemeriksaan, N dianiaya oleh Dedi yang tak lain kekasih ibu kandungnya. Dedi dan Novi yang sembunyi di kamar kos langsung diciduk oleh anggota polisi.
Baca juga: Aniaya dan Terlantarkan Balita 4 Tahun di Jalan, Ibu Kandung dan Pacarnya Jadi Tersangka
Dedi mengakui perbuatannya menganiaya N. Ia mengaku kesal karena korban tak mau tidur dan tak menjawab sata ditanya.
Pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur tersebut memukul perut N dengan tangan kosong lalu mencubitnya.
Ia juga memaksa korban push up dan lari hingga lemas dan terjatuh. Tak hanya itu. Ia juga menarik kaki N dan memaksanya menekuk supaya bisa dilipat ke belakang kepala.
Tindakan tersebut menyebabkan paha kaki N patah.
Tak berhenti di sana. Dedi juga menenggelamkan kepala korban ke dalam ember berisi air sebanyak empat kali.
Pelaku juga mengaku menganiaya korban sekitar 6 kali dengan cara menjambak rambut, memukul pakai sisir, menampar wajah, dan menendang pinggul korban.
Baca juga: Bocah 4 Tahun di Denpasar Dianiaya, Pemilik Kos: Tetangga Sering Dengar Tangisan di Malam Hari
Nyoman becerita hubungan suami istri antara dirinya dengan ibu kandung N baru terikat adat sehingga belum ada akta pernikahan.
Mereka kemudian memiliki anak N yang lahir pada September 2018. Namun sejeka N lahir, ibu kandungnya kabur dan memutuskan komunikasi baik dengan Nyoman serta anaknya.
Nyoman pun membesarkan N seorang diri. Tiga tahun berselang yakni sekitar tahun 2021, Novi tiba-tiba datang dan mengambil N.
Saat itu Novi berdalih akan mengajak N jalan-jalan dan berbelanja. Sejak saat Nyoman tak mengetahui nasib anak perempuannya.
Menurut Nyoman, ia pernah berusaha mencari keberadaan putrinya hingga ke rumah orangtua Novi di wilayah Ketapang, Kabupaten Banyuwangi. Namun hasilnya nihil.
"Sudah putus kontak (dengan DNM), sudah setahun lebih, udah nggak pernah berhubungan, ditelepon nggak bisa ketemu, nggak pernah," katanya.
Nyoman mengaku, sempat merasa terkejut bercampur sedih saat melihat potret putrinya itu di media sosial Facebook dan disebut anak ditelantarkan.
"Lihat di FB anak telantar gitu. Kayak mirip anak saya gitu terus saya datang ke sini (RS Wangaya)," kata dia.
Menurut cerita N, ujar Nyoman, sebelum ditelantarkan di pinggir jalan, dia sempat dipukul dan ditendang oleh pelaku di rumah kos yang mereka tempati.
Setelah menganiaya korban, terduga pelaku dan ibu kandung korban kemudian membawa bocah malang itu ke tukang pijat karena mengalami patah tulang pada paha bagian kanan.
Mirisnya, mereka meninggalkan korban sendirian di pinggir jalan dalam kondisi masih kesakitan dan di saat hari masih gelap.
"Dianiaya dulu, terus diajak ke tukang pijat lalu ditinggal sampai pagi.Tidur sendiri dia (N) di sana," katanya.