Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Orang Rimba Latihan Menganyam Rotan, Upaya Bersaing Cari Sumber Penghidupan Baru

Kompas.com - 22/07/2022, 09:51 WIB
Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Sebagian Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) terus menambah keahlian untuk bersaing dengan masyarakat luar.

Sebab keahlian berburu dan meramu dalam hutan, kini sudah tidak relevan dengan tingginya laju deforestasi dan hilangnya tutupan hutan.

Untuk memenangkan persaingan dalam ekonomi, Orang Rimba membutuhkan keahlian tambahan. Seperti mengolah hasil hutan menjadi produk-produk rumah tangga yang bernilai guna tinggi.

"Orang rimbo lah tokang," seru belasan Orang Rimba yang mengikuti pelatihan menganyam di kantor lapangan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Kisah Juliana, Perempuan Orang Rimba Pertama yang Kuliah: Melawan Tradisi Pernikahan Dini

Beraden, salah seorang peserta mengaku belum pernah sebelumnya mendapat pengetahuan dan pelatihan untuk meningkatkan nilai guna hasil hutan, menjadi produk yang diminati pasar.

Untuk itu, Beraden berharap ke depan terus diadakan pelatihan serupa hingga bimbingan pemasaran.

“Semoga ada dukungan pemerintah untuk pengadaan alat-alat untuk menganyam,” tutur Beraden, Orang Rimba dari Kelompok Tumenggung Ngrip.

Baca juga: Cerita Bripda Jeni Melangun ke Hutan Jambi, Ajak Orang Rimba untuk Divaksinasi

Bahan baku rotan, sambung dia, mudah didapat dan akrab dengan Orang Rimba. Biasanya rotan dianyam menjadi ambung, alat pengangkut barang, untuk penggunaan sendiri. Belum ada produk olahan rotan yang dikomersilkan.

Di sisi lain, sumber penghidupan Orang Rimba semakin menipis, akibat terus berkurangnya tutupan hutan.

Hutan merupakan rumah Orang Rimba yang menyediakan kebutuhan Orang Rimba.

Dengan kondisi ini, penting bagi Orang Rimba untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kecakapan hidup.

Padahal rotan sejatinya bisa diolah dengan berbagai kerajinan bernilai ekonomi. Namun belum dilakukan Orang Rimba. 

Menjawab tantangan itu, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi berkolaborasi dengan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan dan Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan pelatihan kecakapan hidup untuk Orang Rimba di Kabupaten Sarolangun.

Baca juga: Tiga Orang Rimba Dilantik Jadi Polisi, Jeni: Agar Kami Tak Lagi Dibodohi, Ditipu, Dianggap Rendah

Pelatihan ini diikuti Orang Rimba yang dilangsungkan di Pusat Pendidikan Belajar Mengajar (PKBM) Bunga Kembang selama 3 hari (19-21 Juli 2022).

Selama pelatihan, Orang Rimba belajar cara membuat kerajinan aneka produk dari bahan rotan.

“Tugas pemerintah pada dasarnya adalah memfasilitasi aspirasi dan harapan masyarakat. Untuk masyarakat adat, mari kita belajar bersama dan ikuti perkembangan zaman, namun tidak lupa akar budaya dan adat istiadat kita. Menjaga kebudayaan kita dapat lestari, terlindungi, termanfaatkan, dan dapat dikembangkan dengan baik,” ujar Kapokja Masyarakat Adat, Julianus Limbeng.

Selama ini, Orang Rimba telah memanfaatkan rotan. Hanya saja hasil hutan bukan kayu ini dijual dalam bentuk batangan, tanpa ada pengolahan.

Penjualan rotan juga dilakukan hanya ketika ada permintaan dari pengumpul. Harga jualnya tergolong rendah. 

“Mata pencaharian Orang Rimba bertumpu pada hasil hutan bukan kayu, termasuk rotan. Kini kita berupaya untuk meningkatkan nilai jual dengan mengolah rotan menjadi berbagai produk bernilai ekonomis," kata Koordinator Unit Orang Rimba Taman Nasional Bukit Budabelas KKI Warsi Anggun Nova Sastika.

"Harapannya dapat menjadi sumber ekonomi baru, dan meningkatkan penghasilan Orang Rimba,” tambah dia. 

Dalam pelatihan yang dipandu Pengrajin dan pemilik usaha kerajinan rotan Fajar Adenin ini, Orang Rimba dilatih membuat berbagai produk kerajinan, seperti piring, keranjang, dan vas bunga.

Fajar menjelaskan, semua komponen rotan bisa dimanfaatkan untuk kerajinan.

“Jika menjual satu batang rotan, Orang Rimba hanya bisa mendapat uang tidak sampai Rp 5.000. Dengan menganyam 1 batang rotan, bisa mendapatkan uang 10 kali lipat,” kata Fajar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com