Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Identitas Penembak Istri Anggota TNI Diketahui | Seserahan Nikah Senilai Rp 200 Juta

Kompas.com - 22/07/2022, 06:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Soal kasus penembakan istri anggota TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), aparat mengaku telah mengantongi identitas para pelaku.

Aparat gabungan dari polisi dan TNI kini sedang memburu keempat pelaku.

Selain itu, aparat meminta agar pelaku menyerahkan diri.

Berita lainnya, seorang pria di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), bernama Abdul Kohar alias Eko (25), memberikan seserahan nikah kepada calon istrinya berupa barang senilai ratusan juta rupiah.

Seserahan itu diberikan kepada pengantin wanita sebelum Eko melangsungkan akad nikah dengan Endang Ermawati (19).

Saking banyaknya, seserahan itu harus diangkut menggunakan delapan unit mobil pikap.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca di Kompas.com pada Kamis (21/7/2022).

1. Kasus penembakan istri anggota TNI di Semarang

Saat aparat melakukan reka ulang penembakan di lokasi kejadian perkara. Kamis (21/7/2022)KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf Saat aparat melakukan reka ulang penembakan di lokasi kejadian perkara. Kamis (21/7/2022)

Aparat gabungan dari polisi dan TNI mengaku telah mengantongi identitas penembak istri TNI di Kota Semarang.

"Identitas paku sudah kita ketahui," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang Kombes Pol Irawan Anwar, Kamis.

Saat ditanya soal kapan penangkapan dilangsungkan, Irawan mengatakan bahwa itu hanya persoalan waktu.

"Selama ini mereka sedang bersembunyi, hanya itu kesempatannya," ucapnya.

Di samping itu, Irawan juga meminta agar pelaku menyerahkan diri.

Baca selengkapnya: Aparat Kantongi Identitas Penembak Istri Anggota TNI di Semarang, Minta Pelaku Menyerahkan Diri

2. Seserahan pria di Tuban sampai diangkut 8 pikap

Endang Ermawati (19), calon mempelai wanita melihat sejumlah barang seserahan nikah dari mempelai pria yang dikirim ke rumahnya di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menggunakan 8 unit mobil pickup. Rabu (20/7/2022).KOMPAS.COM/HAMIM Endang Ermawati (19), calon mempelai wanita melihat sejumlah barang seserahan nikah dari mempelai pria yang dikirim ke rumahnya di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menggunakan 8 unit mobil pickup. Rabu (20/7/2022).

Jelang pernikahannya dengan Endang Ermawati (19), Abdul Kohar alias Eko (25) bikin heboh lantaran memberikan seserahan senilai Rp 200 juta.

Saking banyaknya seserahan yang diberikan, Eko harus mengangkut seserahan itu menggunakan delapan mobil pikap.

Seserahan yang diberikan kepada sang calon istri berupa seekor sapi seharga Rp 36 juta, perhiasan emas seberat 3 ons, padi satu mobil pikap penuh, serta beras dan jagung sekitar 3 ton lebih.

Menurut keluarga Endang, Juanto, pemberian seserahan nikah tersebut sudah menjadi tradisi dari pihak keluarga kedua calon mempelai.

"Jadi, tidak ada paksaan sebetulnya. Kebetulan keluarga dari kedua mempelai termasuk orang mampu sehingga seserahannya juga banyak," ungkapnya, Rabu (20/7/2022).

Baca selengkapnya: Heboh soal Pria di Tuban Beri Seserahan Nikah Senilai Rp 200 Juta, Ada Emas hingga Sapi, Diangkut Pakai 8 Pikap

 

3. Depresi usai dipaksa setubuhi kucing, bocah SD di Tasikmalaya meninggal

Ilustrasi kekerasan pada anak.Shutterstock Ilustrasi kekerasan pada anak.

Seorang bocah sekolah dasar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia akibat depresi usai mengalami perundungan.

Sebelumnya, korban berusia 11 tahun itu dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya. Pelaku juga merekam detik-detik korban melakukan perbuatan tersebut.

Video itu akhirnya tersebar hingga membuat korban depresi.

"Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," tutur ibu korban, T (39), Rabu.

Tak hanya dirundung, korban juga mengaku ke ibunya bahwa sering dipukuli oleh teman-temannya.

Baca selengkapnya: Cerita Pilu Bocah SD di Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing dan Meninggal Saat Perawatan, Ibu Korban Ungkap Hal Ini

4. Demo ricuh, seorang satpam tewas akibat tertimpa pagar

Aksi mahasiswa di depan Kejaksaan Negeri Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (21/7/2022) Siang berujung ricuh dan mengakibatkan 2 orang satpam tertimpa pagar, satu orang satpam meninggal dunia.MUH. AMRAN AMIR Aksi mahasiswa di depan Kejaksaan Negeri Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (21/7/2022) Siang berujung ricuh dan mengakibatkan 2 orang satpam tertimpa pagar, satu orang satpam meninggal dunia.

Seorang satpam tewas usai tertimpa pagar dalam demonstrasi di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis siang.

Demonstrasi itu berakhir ricuh hingga mengakibatkan dua orang satpam tertimpa pagar. Salah satu korban meninggal dunia.

Peristiwa tersebut bermula saat mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung Kejari, tetapi dihalau oleh petugas keamanan.

Mahasiswa lantas berupaya mendobrak pintu pagar hingga roboh. Dua orang satpam yang berjaga, tertimpa pagar.

“Yang lain akan kami sampaikan perkembangan kesehatannya. Kami dapat informasi dari dokter yang menangani menyatakan bahwa salah satu satpam kami atas nama Aziz menjadi korban tertimpa pagar ini, dan sekarang meninggal dunia,” jelas Kepala Kejari Palopo Agus Riyanto.

Baca selengkapnya: Mahasiswa Dobrak Pagar Kejari Palopo hingga Roboh, 2 Satpam Tertimpa, 1 Tewas

5. Mantan anggota TNI bergabung dengan KKB

EVAKUASI - Aksi kekejaman KKB di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua menewaskan 11 warga yang satu di antaranya adalah pendeta. Korban meninggal lainnya dievakuasi ke Kabupaten Mimika oleh petugas gabungan dari TNI, dan Polri. Tribun Papua/Istimewa EVAKUASI - Aksi kekejaman KKB di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua menewaskan 11 warga yang satu di antaranya adalah pendeta. Korban meninggal lainnya dievakuasi ke Kabupaten Mimika oleh petugas gabungan dari TNI, dan Polri.

Seorang mantan anggota TNI, Yotam Bugiangge, yang kabur dari kesatuannya pada Desember 2021, diduga bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Selain itu, dia juga diduga turut terlibat dalam penyerangan di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, yang menewaskan 11 warga.

"Memang benar ada laporan bekas prajurit TNI ikut bergabung dengan KKB, menyerang warga sipil hingga menewaskan 10 orang di Nogolait, Sabtu (16/7/2022)," terang Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Rahmadani, Kamis.

Dulunya, Yotam bertugas di Batalyon Infanteri 756/MWS. Ia kabur saat bertugas jaga di Kompi Senapan C di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua.

Yotam kabur sambil membawa sepucuk senjata organik TNI, SS1 V1 kaliber 5,56 mm buatan PT Pindad (Persero).

Baca selengkapnya: Polisi Sebut Bekas Anggota TNI Terlibat Kasus Penyerangan KKB yang Tewaskan 11 Warga Sipil di Nduga

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf; Kontributor Tuban, Hamim; Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor: Robertus Belarminus, Priska Sari Pratiwi, Michael Hangga Wismabrata, Muhamad Syahrial)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com