Seorang bocah sekolah dasar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia akibat depresi usai mengalami perundungan.
Sebelumnya, korban berusia 11 tahun itu dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya. Pelaku juga merekam detik-detik korban melakukan perbuatan tersebut.
Video itu akhirnya tersebar hingga membuat korban depresi.
"Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," tutur ibu korban, T (39), Rabu.
Tak hanya dirundung, korban juga mengaku ke ibunya bahwa sering dipukuli oleh teman-temannya.
Baca selengkapnya: Cerita Pilu Bocah SD di Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing dan Meninggal Saat Perawatan, Ibu Korban Ungkap Hal Ini
Demonstrasi itu berakhir ricuh hingga mengakibatkan dua orang satpam tertimpa pagar. Salah satu korban meninggal dunia.
Peristiwa tersebut bermula saat mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung Kejari, tetapi dihalau oleh petugas keamanan.
Mahasiswa lantas berupaya mendobrak pintu pagar hingga roboh. Dua orang satpam yang berjaga, tertimpa pagar.
“Yang lain akan kami sampaikan perkembangan kesehatannya. Kami dapat informasi dari dokter yang menangani menyatakan bahwa salah satu satpam kami atas nama Aziz menjadi korban tertimpa pagar ini, dan sekarang meninggal dunia,” jelas Kepala Kejari Palopo Agus Riyanto.
Baca selengkapnya: Mahasiswa Dobrak Pagar Kejari Palopo hingga Roboh, 2 Satpam Tertimpa, 1 Tewas
Selain itu, dia juga diduga turut terlibat dalam penyerangan di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, yang menewaskan 11 warga.
"Memang benar ada laporan bekas prajurit TNI ikut bergabung dengan KKB, menyerang warga sipil hingga menewaskan 10 orang di Nogolait, Sabtu (16/7/2022)," terang Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Rahmadani, Kamis.
Dulunya, Yotam bertugas di Batalyon Infanteri 756/MWS. Ia kabur saat bertugas jaga di Kompi Senapan C di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua.
Yotam kabur sambil membawa sepucuk senjata organik TNI, SS1 V1 kaliber 5,56 mm buatan PT Pindad (Persero).
Baca selengkapnya: Polisi Sebut Bekas Anggota TNI Terlibat Kasus Penyerangan KKB yang Tewaskan 11 Warga Sipil di Nduga
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf; Kontributor Tuban, Hamim; Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor: Robertus Belarminus, Priska Sari Pratiwi, Michael Hangga Wismabrata, Muhamad Syahrial)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.