Pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta, mengungkapkan, aparat harus menangkap Yotam. Pasalnya, keberadaan mantan personel TNI itu di tubuh KKB bisa berpotensi menimbulkan bahaya.
"Ini berbahya, karena dia bisa membocorkan strategi TNI. Kalau dia pasukan tempur, dia tahu teknik bertempur TNI," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Bergabung dengan KKB Nduga, Prada Yotam Terlibat Berbagai Aksi Kejahatan
Ditambah lagi, saat kabur, Yotam melarikan senjata api.
"Sangat berbahaya, itu bisa digunakan untuk menyerang," jelasnya.
Untuk mempersempit ruang gerak Yotam, Stanislaus menilai aparat perlu menguatkan intelijen, sehingga memperoleh data yang akurat.
Baca juga: Keluarga Berduka Yohanes Tewas Ditembak KKB, Korban Sempat Kirimi Uang Rp 2 Juta untuk Beli Beras
Di samping itu, dia memandang agar aparat bisa bekerja sama dengan masyarakat.
"Selain itu, aparat juga perlu melakukan pendekatan ke masyarakat, dialog ke masyarakat. Aparat perlu menggalang masyarakat," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.