Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecatan TNI Diduga Gabung KKB dan Terlibat Serangan Maut di Nduga, Kini Diburu Aparat

Kompas.com - 21/07/2022, 18:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Prada Yotam Bugiangge, seorang pecatan TNI, kini diburu aparat.

Ia diindikasi terlibat dalam penyerangan di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/7/2022).

Mantan anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Wimane Sili itu diduga bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya usai kabur dari kesatuannya pada Desember 2021.

Saat kabur, Yotam membawa sepucuk senjata api jenis SS2. Ia diduga kabur ke kampung halamannya di Nduga.

Baca juga: Pecatan TNI Diduga Gabung KKB Egianus Kogoya, Danrem: Kita Cari Dia

Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 172/Praja Wira Yakhti Brigjen TNI J.O. Sembiring menegaskan, Yotam telah dipecat sebagai anggota TNI secara PTDH (Pemberhentian Tidak dengan Hormat).

"Sudah desersi dan sudah diputuskan hakim sudah PTDH alias pecat," ujarnya, Rabu (19/7/2022).

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Yotam kini diincar oleh Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) XVII/Cenderawasih.

"Pangdam sudah menyampaikan untuk mencari yang bersangkutan. Jadi meski sudah dipecat, tidak membuat kewenangan dari Pomdam untuk mengejarnya," ucapnya.

Baca juga: Egianus Kogoya dan Seorang Pecatan TNI Disebut sebagai Otak Pembantaian di Nduga

Otak penyerangan di Nduga

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Ramadhani, Egianus Kogoya dan Yotam merupakan otak penyerangan di Nduga.

Keterlibatan keduanya terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI melakukan olah tempat kejadian perkara dan menanyai beberapa saksi soal kejadian berdarah itu.

Korban yang selamat sudah memberikan keterangannya kepada polisi mengenai sosok pelaku.

"Jumlah mereka sudah kita kantongi, mereka sudah bergabung, Egianus (Kogoya) dan Yotam (Bugiangge)," ungkapnya, Rabu.

Faizal menuturkan, sewaktu hendak mengevakuasi jenazah terakhir di Kampung Nogolait, aparat keamanan diganggu dan terlibat kontak senjata dengan KKB selama tiga hari.

"Kita diganggu terus, mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," tuturnya.

Baca juga: Polisi Sebut Bekas Anggota TNI Terlibat Kasus Penyerangan KKB yang Tewaskan 11 Warga Sipil di Nduga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com