MAJENE, KOMPAS.com – Puluhan rumah dan fasilitas umum di Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, rusak akibat fenomena tanah bergerak, Rabu (20/7/2022).
Meski pergerakan tanah diketahui sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir, namun yang terparah baru dirasakan warga dalam sepekan terakhir.
Sejumlah warga khawatir rumahnya ambruk lantaran struktur bangunan rumah mereka kini retak dan mengalami patahan.
Kerusakan terparah puluhan rumah dan fasilitas umum akibat pergerakan struktur tanah ini terjadi di lingkungan Limboro Barat, Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur.
Baca juga: Panik dan Trauma Gempa, Warga Majene Berhamburan Keluar Ruangan Cari Tempat Aman
Lahan dan jalan-jalan vital di lokasi terlihat mengalami retak panjang bahkan terbelah hingga kedalaman beberapa meter.
Kondisi yang sama juga terjadi di tengah lingkungan pemukiman warga.
Dinawati warga Kelurahan Tande mengatakan, peristiwa tanah bergerak sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.
Namun, baru seminggu terakhir dirasakan paling parah dan pergerakannya cepat.
Rumah Dinawati mengalami retakan bahkan patah di sejumlah tempat karena tanah di dasar rumahnya amblas atau terbelah.
"Sudah lama ini tanah bergerak tapi baru dua minggu skalanya besar dan menimbulkan kerusakan berupa keretakan di beberapa sisi rumahnya," kata Dinawati, Kamis (21/7/2022).
Kerusakan terparah terjadi di bagian dapur di bagian lantai.
Seperti warga lainnya, Dinawati yang khawatir dengan kejadian ini berharap pemerintah segera hadir dan memberikan solusi kepada masyarakat.