Komitmen mulia ini mesti menjadi sebuah catatan penting, bahwa paradigma pendekatan hukum juga bisa dapat dikurangi dan lebih mengedepankan perspektif humanis.
Menjadikan para pemburu atau mantan pemburu harimau sebagai mitra, bisa menjadi rujukan baik.
Keahlian mereka dan kemampuan mereka akan medan bisa menjadi kekuatan tambahan untuk menekan ancaman terhadap populasi Harimau Sumatera.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan menjadi pengaruh baik untuk para pemburu baru dan yang masih aktif namun tidak tersentuh penegak hukum.
"Sejauh ini kami tetap optimistis bahwa pendekatan baru ini bisa membantu meningkatkan populasi harimau. Tinggal lagi perhatian negara kepada para pemburu ini. Kita butuh alternatif ekonomi yang lebih berkelanjutan untuk mereka," kata Iswadi.
Sementara itu, Mawi, salah seorang mantan pemburu Harimau Sumatera mengaku siap berkomitmen untuk menjadi penyelamat harimau.
Ia tak menampik bahwa tindakannya berburu harimau dahulu merupakan sebuah dosa.
Karena itulah dia hendak bertobat dan memulainya dengan tidak membunuh harimau lagi.
"Ajakan baik harus dijawab dengan baik. Saya siap membantu menyelamatkan Harimau Sumatera dan meminta para pemburu lain untuk berhenti," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.