AMBON, KOMPAS.com- Sebuah speedboat yang mengangkut tujuh orang penumpang tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di perairan Seram Bagian Timur, Maluku, Rabu (20/7/2022) siang.
Direktur Polairud Polda Maluku, Kombes Pol Harun Rosyid mengatakan, speedboat tersebut berlayar dari Desa Tanah Baru, Kecamatan Wakate hendak menuju Desa Karlomin, Kecamatan Tutuktolu.
Baca juga: Jembatan Darurat yang Dibongkar Warga di Maluku Tengah Kembali Dibangun
Namun dalam perjalanan, speedboat yang dikemudikan oleh Roberto Sagat itu dihantam gelombang tinggi dan cuaca buruk tepat di wilayah Desa Kilbutak hingga akhirnya tenggelam.
“Ketika tiba di depan Desa Kilbutak, speedboat terkena ombak besar mengakibatkan speedboat tenggelam,” katanya kepada Kompas.com via telepon, Rabu.
Baca juga: Warga di Maluku Tengah Bongkar Jembatan Darurat, Dipicu Teguran Polisi
Menurut Rosyid dalam insiden itu, seorang penumpang berusia 73 tahun bernama Marsyeta Sagat dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan enam penumpang lainnya dinyatakan selemat setelah ditolong warga setempat.
“Ada satu penumpang seorang nenek meninggal dunia bernama Marsyeta Sagat sedangkan enam penumpang lain selamat,” katanya.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Seram Bagian Barat, Jalan Penghubung 3 Kabupaten Terancam Lumpuh
Kepala Basarnas Ambon, Mustari yang dikonfirmasi secara terpisah mengakui insiden kecelakaan laut tersebut telah menyebabkan seorang penumpang meninggal dunia.
“Betul kami juga baru dapat infonya. Untuk penumpang satu meninggal dunia dan enam lainnya sudah ditemukan selamat,” katanya.
Mustari menjelaskan, speedboat tersebut tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi saat berlayar di Desa Kilbutak, Kecamatan Wakate.
“Tenggelam karena dihantam gelombang tinggi,” ujarnya.
Untuk diketahui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Satasiun Ambon telah mengeluarkan peringatan dini ancaman gelombang tinggi hingga mencapai empat meter di Maluku termasuk juga di perairan Seram Bagian Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.