Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Potensi Serangan KKB, Pekerja di Pegunungan Bintang Papua Diminta Lebih Waspada

Kompas.com - 20/07/2022, 14:10 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Para pekerja yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, diminta untuk mewaspadai potensi serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Sebab, polisi mendeteksi adanya pergerakan KKB.

Selain itu, dalam satu hari terakhir, tersebar beberapa pesan suara yang berisi imbauan agar para pekerja yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang untuk mengamankan diri ke Distrik Oksibil.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito mengaku sudah mendapatkan informasi terkait potensi ancaman itu dan telah meminta para pekerja di luar Oksibil untuk lebih waspada.

Baca juga: Juda Gurusinga Diberondong Tembakan oleh KKB Saat Naik Motor Antar Barang ke Kios

"Kita sudah imbau karena kita dapat informasi juga, khususnya pekerja di distrik-distrik di luar Oksibil untuk berhati-hati. Kita memang tidak bisa memerintahkan mereka tarik karena itu menghambat (pembangunan). Cuma, kita harus sesuaikan dengan situasi dan ancaman yang ada," kata Cahyo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (20/8/2022).

Ia mengakui bahwa ada potensi terjadinya serangan KKB di wilayah tugasnya. Sebab, aparat mendapat informasi adanya pergerakan dari KKB kelompok Lamek Taplo.

Baca juga: Egianus Kogoya dan Seorang Pecatan TNI Disebut sebagai Otak Pembantaian di Nduga

"Dari hasil pemantauan dan patroli, kami dapat informasi memang ada pergerakan (KKB), cuma mau ke arah mana kami belum tahu," kata dia.

Cahyo juga mewaspadai kejadian pembantaian terhadap 13 warga di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Ia waspada pembantaian yang menewaskan 11 korban itu memicu aksi serupa di wilayahnya.

Menurutnya, walaupun pada umumnya KKB bergerak di wilayah hutan yang tidak terdapat jaringan telekomunikasi, namun mereka masih mengikuti informasi yang terjadi di laur daerahnya.

"Gerakan mereka ini bersifat lokal tapi disiarkan lewat media sosial, takutnya itu (kejadian Nduga) memotivasi mereka untuk melakukan hal yang sama," tuturnya.

Karena itu, aparat keamanan mendatangi para pekerja di sekitar Oksibil yang masih bisa diakses melalui transportasi darat supaya lebih waspada.

"Kita sementara melakukan patroli, mengedepankan Satgas Preventif Damai Cartens ke lokasi-lokasi tersebut. Kemarin ke arah Perpera sampai dengan pembangunan jalan (ke Batom) kita sudah sentuh, kita sudah ingatkan untuk tingkatkan kewaspadaan karena tidak memungkinkan kita tinggal di situ untuk menjaga, personel kita terbatas," kata Cahyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com