MATARAM KOMPAS.com - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB mengklaim pembangunan kereta gantung di bawah hutan Gunung Rinjani tidak akan mematikan usaha para porter di sejumlah pintu masuk pendakian.
Kepala DPMPTSP NTB Mohammad Rum mengungkapkan keberadaan kereta gantung justru akan memunculkan banyak wisatawan yang menggunakan jasa porter menuju Rinjani.
Baca juga: Proyek Kereta Gantung Rinjani Telan Dana Rp 2,2 Triliun, Ada Fasilitas Resort
"Para pengunjung ini akan turun di perbatasan TNGR, di sana porter akan menyambut pendaki yang naik kereta gantung. Porter akan panen nanti, malah porter paling banyak dibutuhkan setelah kereta gantung ini jadi," kata Rum, Rabu (20/7/2022).
Selain itu, lanjut Rum, adanya kereta gantung juga akan menyerap tenaga kerja baru yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
"Ini nantinya tentu akan ada dampak ekonomi terhadap masyarakat setempat. Nanti kita yang akan kendalikan, Pemda sendiri yang akan mengendalikan itu nanti," kata Rum.
Baca juga: Proyek Kereta Gantung Rinjani, Walhi NTB: Harus Dikaji Mendalam
Proyek pembangunan kereta gantung di bawah kaki Gunung Rinjani diketahui menelan anggaran mencapai Rp 2,2 triliun.
Bertambahnya nilai investasi yang awalnya mencapai Rp 600 miliar karena akan dilengkapi dengan fasilitas resort dan penataan kawasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.