SOLO, KOMPAS.com - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di Solo, Jawa Tengah berbeda dengan dosis pertama dan kedua.
Pada pelaksanaan dosis pertama dan kedua, antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19 tersebut sangat tinggi.
Terbukti, capaian vaksinasi dosis pertama 143,99 persen atau sekitar 600.473 orang dan dosis kedua sebanyak 135,40 persen atau sekitar 564.624 orang.
Baca juga: Vaksinasi Booster Baru 27,44 Persen, Dinkes Kulon Progo: Semakin ke Sini Semakin Sulit
Sementara untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster baru mencapai 58,9 persen atau sekitar 245.692 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengungkapkan, semangat masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster berbeda dengan vaksin pertama dan kedua.
Pihaknya menceritakan saat melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua sampai kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19.
Sekarang stok vaksin melimpah dan tenaga kesehatannya siap, justru sasaran masyarakat yang akan dilakukan vaksinasi Covid-19 tidak ada.
"Semangat itu beda banget dengan vaksin satu dan dua. Dulu vaksin kurang. Sekarang vaksin tidak pernah kurang. Nakesnya siap, vaksinnya siap, sasarannya yang tidak optimal," kata Ning di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Ganjar Minta Vaksinasi Booster di Jateng Rampung dalam 3 Bulan
Ning mengungkapkan banyak alasan yang menyebabkan capaian vaksinasi Covid-19 booster di Solo tidak berkembang.
Selain karena status kesehatan tidak memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi atau belum waktunya, jelasnya, juga banyak masyarakat yang mengaku takut.
"Sebetulnya sehari saya bisa sampai 200 dosis. Tapi sekarang memcapai 100 orang saja susah. Kadang hanya 40 orang, 50 orang, jadi kita dapat 70, 80 orang itu sudah senang," ungkap dia.
Lebih jauh, Ning berharap, capaian vaksinasi booster meningkat dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan vaksinasi booster sebagai syarat pelaku perjalanan moda transportasi darat, laut, dan udara.
Pihaknya juga mendorong semua pegawai di lingkungan Pemkot Solo yang belum vaksinasi booster untuk segera melakukannya.
Hal itu sesuai surat edaran Nomor: KS.00.23/2348/2022 tentang Percepatan Vaksinasi Covid-19 Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Solo.
Ada lima isi dalam surat tersebut salah satunya menjelaskan bahwa bagi perangkat daerah/UOBK yang belum semua pegawainya mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagaimana dimaksud pada angka 2, maka akan ditunda pencairan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) pada bulan Juli 2022 di perangkat daerah/UOBK secara keseluruhan.
"Sekarang jumlah pegawai yang belum divaksin sudah berkurang. Berapa jumlahnya yang mendata masing-masing OPD. Jadi yang datanya masuk langsung saya verifikasi dengan dasbord KCP-PEN. Kami cek kalau sudah kami ACC," kata Ning.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.