Tari indang juga disebut tari dindin badindin yang merupakan tari populer di Sumatera Barat.
Awalnya, tari indang digunakan dalam proses penyebaran dakwah Islam oleh Syekh Burhanudin, di Sumatera Barat.
Maka filosofi tari erat kaitannya dengan Islam serta budaya Minang terlihat dari iringan tarian yang disertai shalawat nabi atau syair-syair yang mengandung ajaran Islam.
Tarian sering dipertunjukkan dalam upacara tabuik atau wafat cucu Rasulullah, setiap tanggal 10 Muharram.
Tari payung dipertunjukkan dengan jumlah penari genap, yaitu terdiri dari tiga pasangan.
Baca juga: Tari Payung, Berawal dari Pertunjukan Sandiwara di Minangkabau
Tari payung sering ditampilakan dalam pertunjukkan seni atau sebagai media hiburan.
Biasanya, tari payung ditampilkan dalam pembukaan acara yang cukup besar.
Gerakan tari rantak terinspirasi dari gerakan pencak silat yang dinamis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.