JAYAPURA, KOMPAS.com- Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yathi, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Juinta Omboh Sembiring menegaskan bahwa 11 orang yang diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu (16/5/2022) di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua merupakan warga sipil.
Menurut dia, 11 orang ini merupakan warga sipil yang sehari-hari bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing untuk membangun Papua, khususnya Kabupaten Nduga.
“Para korban ini adalah orang-orang yang ikut membangun Papua, khususnya Nduga,” tegasnya kepada awak media di Korem 172/PWY, Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua, Selasa (19/7/2022).
Dia mengemukakan, 11 korban warga sipil ini bekerja sebagai pedang, sopir truk, tukang bangunan yang selama ini ikut memberikan kontribusi dalam membangun Nduga.
“Mereka (korban) ini bukan orang-orang yang sering disebut sebagai intel dan lain sebagainya, tidak ada. Alat negara tidak ada. Mereka (para korban-red) ini adalah pelaku-pelaku ekonomi,” tuturnya.
Baca juga: Soal Tragedi di Nduga, Anggota DPR Minta TNI-Polri Ubah Pola Penanganan KKB