MAUMERE, KOMPAS.com - Kepala Desa Mahekelan, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, Wilem Woda (53) buka suara terkait kondisi yang dialami anak-anak di Kampung Kepiketik, Dusun Pigang.
Sebelumnya, anak-anak kampung itu meminta listrik ke Presiden Joko Widodo. Mereka mengaku capek karena tiap malam belajar pakai lampu pelita.
Wilem mengatakan, ketiadaan aliran listrik dan infrastruktur jalan memang menjadi kendala utama yang dialami warga Dusun Pigang.
Baca juga: Bapak Jokowi, Kami Minta Listrik, Kami Capek Belajar Pakai Lampu Pelita
Ia mengungkapkan, pemerintah setempat bersama pihak Pembangkit Listrik dan Tenaga Mini Gas (PLTMG) dan kontraktor pelaksana pernah melakukan survei di wilayah tersebut.
"Sudah dilakukan survei dan pengukuran sebanyak dua kali. Mereka turun lapangan survei dan ukur jalan. Setelah ukur habis, hilang," ujar Wilem saat dihubungi, Selesa (19/7/2022).
Selain itu lanjut Wilem, keluhan yang sama pernah disampaikan ke PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur di Maumere, Kabupaten Sikka.
Namun, hasilnya sama, pihak PLN hanya melakukan survei.
"Mereka datang survei. Setelah survei habis, hilang kabar," katanya.
Baca juga: 3 Warga NTT yang Tewas Ditembak KKB di Papua Akan Dipulangkan ke Kampung Halaman
Menanggapi hal tersebut, Manager PT PLN (Persero) Unit UP3 Flores Bagian Timur, Saut Pandjaitan meminta bukti surat permohonan dari pemerintah Desa Mahekelan.
Sebab, kata Saut, pihaknya sudah melakukan survei di beberapa dusun yang mengajukan permohonan pembangunan jaringan listrik.
"Diminta saja bukti surat permohonannya, agar kami mudah cari datanya. Karena banyak sekali dusun yang sudah kami survei," ujar Saut saat dihubungi.
Jika belum, ia menyarankan agar pemerintah ditingkat dusun maupun desa segera mengajukan permohonan.
"Bisa dikirim surat permohonannya agar kami cek apakah sudah masuk dalam antrean. Saat ini sudah lebih dari 60 dusun permohonan yang masuk," katanya.