KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mendukung pembangunan jalur kereta api Makassar-Pare-Pare dengan konsep elevated atau melayang sebagai salah satu program strategis nasional.
Pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu menjelaskan, pemilihan konsep elevated dalam pembangunan rel kereta api di Makassar, secara teknis untuk menyesuaikan dengan tata ruang kota.
"Beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa mengharuskan elevated. Selain membutuhkan lahan yang lebih sedikit, konsep ini juga untuk menghindarkan masyarakat dari banjir," ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (19/7/2022).
Pernyataan tersebut Danny sampaikan saat menggelar konferensi pers bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar dalam rangka mendukung program strategis nasional pembangunan jalur kereta api Makassar - Pare-Pare, Senin (18/7/2022).
Ia memastikan, jika pembangunan rel kereta api menggunakan konsep grounded atau landed atau at grade (di atas tanah), maka wilayah Mandai dan sekitarnya akan terancam banjir, seperti di Kabupaten Barru.
Baca juga: Danny Pomanto Marah BPKA Sulsel Ubah Konsep Pembangunan Rel Kereta Api Tanpa Koordinasi
Pasalnya, kata Danny, pembangunan rel kereta api konsep grounded membutuhkan pembebasan lahan 50 meter (m).
“Sedangkan dengan konsep elevated hanya 5 m. Belum lagi harus membangun banyak jembatan untuk kelancaran arus yang terputus dikarenakan pembangunan rel kereta api secara grounded atau landed," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Danny mengungkapkan bahwa pihaknya menjadi yang pertama dalam mendukung ide pembangunan rel kereta api saat dicanangkan oleh Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang masih menjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dukungan tersebut diberikan karena pembangunan Makassar New Port (MNP) sejak 1997 mengakomodasi seluruh kebutuhan kepelabuhanan yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Makassar 2015 - 2035.
"Pada saat pencanangan rel kereta api, dukungan pertama diberikan oleh Kota Makassar hingga saat ini. Jika ada opini yang berkembang bahwa Pemkot Makassar ataupun DPRD Makassar menolak kereta api, itu tidak benar. Kami yang pertama mendukung," imbuh Danny.
Baca juga: Danny Pomanto: Amdal Jalur Kereta Api di Makassar Tidak Transparan
Wali Kota berlatar arsitek itu menjelaskan, secara teknis Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar turut memberikan ide tentang penghematan lahan.
Penghematan lahan tersebut dapat dilakukan oleh Balai Pengelola Kereta Api Sulsel sesuai tata ruang di Makassar 2015 dengan jalan arteri yang telah ditetapkan menjadi perda.
"Sekali lagi tidak benar, jika ada opini yang berkembang dan mengatakan Pemkot Makassar menolak program strategis kereta api. Justru kami paham filosofi hadirnya kereta api di Sulsel, maka wajib untuk didukung," jelas Danny.
Akan tetapi, lanjut dia, dukungan itu diberikan Pemkot Makassar saat pembangunan jalur kereta api telah disepakati berkonsep elevated.
Dari kesepakatan tersebut, sebut Danny, Pemkot Makassar kemudian merancang jalan arteri dengan menyisakan 5 m di median sebagai persiapan kereta api.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.