Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Relawan di Banyumas, Evakuasi hingga Pertemukan ODGJ dengan Keluarga yang Terpisah Belasan Tahun

Kompas.com - 19/07/2022, 07:52 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Menghadapi dengan kasih sayang

Saat ini identifikasi ODGJ lebih mudah, karena relawan telah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil).

Namun, lanjut Saprol, tidak sedikit ODGJ yang memberontak ketika akan dievakuasi.

"Pernah ada ODGJ yang ngamuk, sampai rumahnya hancur. Ada polisi yang luka juga karena dia bawa senjata tajam," ujar Saprol.

Relawan lainnya, Teguh Purwoko (34) menuturkan, kerap mendapatkan bogem mentah dari ODGJ.

"Kami sering dipukul, kekuatan fisik mereka itu bisa empat kali lipat dari orang biasa. Berhadapan dengan ODGJ yang bawa pisau, pacul, dan sebagainya itu biasa," ungkap Teguh.

Hal yang sama disampaikan Emilia Prabasari (52). Menurut dia, pendekatan kepada ODGJ harus dengan kasih sayang.

"Kami hanya pakai kasih sayang, ODGJ ngamuk itu karena merasa terancam," ujar Emilia.

Emilia menceritakan, suatu ketika pernah dimintai tolong karena ada ODGJ yang mengamuk dan merusak rumah warga.

"Saya dilapori ada ODGJ melempari kaca rumah warga, tidak ada yang berani mendekat. Saya beranikan diri mendekati, terus salaman, nurut, saya aja heran. Dan yang bikin nggrentes saat mau ditinggal dia nangis," tutur Emilia.

Ketiganya mengaku mendapat kepuasan batin tersendiri ketika dapat menolong ODGJ. Apalagi hingga dapat sembuh dan bertemu kembali dengan keluarganya.

"Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Contoh belum lama ini ada orang Sidoarjo, keluarganya sampai habis satu rumah untuk mencarinya," kata Emilia.

Berkat andil relawan, keluarga tersebut akhirnya dapat bertemu dengan anggota keluarganya yang telah lama terpisah.

Baca juga: Ketika Ganjar Diajak Bantu Evakuasi ODGJ di Banyumas

"Kami tidak mendapat bayaran. Kami senang sekali melihat orang lain tersenyum," ujar Emilia.

Namun, yang membuat Emilia dan kawan-kawan sedih, banyak ODGJ yang ditolak kembali ke keluarga.

Menurut Saprol, sebagian besar ODGJ yang dievakuasi ditolak untuk kembali bersama keluarganya dengan berbagai alasan.

"Mungkin hampir 90 persen ditolak keluarga," kata Saprol.

Mereka yang ditolak keluarga akhirnya terpaksa dibawa ke panti sosial atau panti rehabilitasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com