Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Relawan di Banyumas, Evakuasi hingga Pertemukan ODGJ dengan Keluarga yang Terpisah Belasan Tahun

Kompas.com - 19/07/2022, 07:52 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Tidak puas sampai di situ, seiring semakin banyaknya orang-orang yang peduli terhadap gerakannya, Saprol dan Johan mulai berpikir untuk merawat ODGJ yang dijumpai.

Mereka mengevakuasi, memotong rambut atau kuku, memandikan, hingga mengantarkannya ke rumah sakit.

Setelah dinyatakan sembuh, mereka akan berusaha mempertemukannya dengan keluarga.

"Relawan ODGJ Banyumas ini secara resmi terbentuk akhir 2020. Awalnya hanya saya dan Johan itu," kata Saprol.

Relawan yang kini berjumlah 52 orang ini, kata Saprol, berasal dari berbagai latar belakang. Ada pekerja kantoran, pengusaha hingga orang-orang jalanan.

Saprol mengatakan, hingga saat ini komunitasnya telah berhasil mengevakuasi 301 ODGJ, baik mereka yang di pinggir jalan maupun yang dipasung oleh keluarga.

"Kadang dalam sehari bisa mengevakuasi empat sampai lima orang," ujar Saprol.

Sebagian di antara mereka, kata Saprol, akhirnya dapat bertemu dengan keluarga yang telah terpisah hingga 16 tahun.

Namun, tidak sedikit yang akhirnya harus tinggal di panti rehabilitasi atau panti sosial, karena mendapat penolakan dari keluarga.

Suka duka

Suka duka dialami para anggota Relawan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Banyumas, Jawa Tengah.

Di tengah berbagai keterbatasan, mereka terus bergerak, mengevakuasi, membersihkan, merawat hingga mengantarkan ODGJ kembali ke keluarganya.

Saprol mengatakan, untuk kebutuhan operasional tidak jarang mereka harus merogoh uang dari kantong masing-masing.

"Biasanya kami patungan, yang ada (uang) nomboki dulu. Ada sedikit juga dari para donatur," ujar dia.

Mereka juga sering kesulitan ketika akan mengevakuasi ODGJ di jalan. Sebab, tidak ada yang memiliki mobil.

Biasanya, mereka meminta bantuan kepada perorangan, relawan dari komunitas lain atau instansi pemerintah untuk membawa ODGJ ke rumah sakit.

Tak sampai di situ, Saprol juga kerap adu mulut dengan petugas rumah sakit karena harus menyertakan persyaratan administrasi untuk melengkapi dokumen pasien.

"Sering terkendala masalah administrasi, padahal urgen. Kami sering adu mulut dengan petugas rumah sakit. Kami berpikir bagaimana supaya mereka cepat tertangani, tapi setelahnya kami tetap mengurus administrasinya," ujar Saprol.

Sebelum atau selepas mendapatkan penanganan medis, para ODGJ biasanya ditampung di rumah singgah milik Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa (Dinsospermades).

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk penanganan medisnya.

Lantas bagaimana mereka melakukan pendekatan kepada ODGJ hingga bersedia dibawa ke rumah sakit atau ke rumah singgah?

"Kuncinya bagaimana mengambil hatinya untuk nyaman sama kami," kata Saprol.

Baca juga: Seorang Pria Mengaku Keluarga Gus Dur Bawa Kabur 2 Cicin Nenek di Banyumas, Ditukar Uang Rp 4.500

Setelah bisa diajak berkomunikasi, para relawan biasanya akan memandikan ODGJ. Selanjutnya relawan akan mencoba menanyakan nama dan alamat yang bersangkutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com