Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Luka Sayatan dan Lebam di Jasad Brigadir J, Apakah Perlu Otopsi Ulang?

Kompas.com - 19/07/2022, 05:35 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

 

Otopsi ulang

Atas temuan sejumlah luka itu, keluarga mengaku tidak terima bila Brigadir J disebut meninggal karena baku tembak.

"Tentu kita tidak terima ya karena disebut mati karena peluru. Tapi di tubuh dia (Brigadir J), ditemukan luka sayatan, pukulan benda tumpul, dan rahangnya bergeser," tandas bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak, Senin.

Untuk mengungkap kejanggalan, keluarga setuju dengan rencana visum dan otopsi ulang terhadap jasad Brigadir J.

"Kalau visum dan otopsi ulang kita setuju dan sudah serahkan keputusannya pada pengacara," terangnya.

Baca juga: Ada Luka Sayatan di Tubuh Brigadir J yang Tewas di Rumah Dinas Pejabat Polri, Ini Penjelasan Polisi...

Menurutnya, visum dan otopsi ulang bisa membuat kasus ini semakin terang dan transparan.

"Untuk membuktikan kalau memang Yosua mati ditembak, maka perlu otopsi dan visum ulang," bebernya.

Senada dengan Roslin, Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso mengusulkan otopsi ulang terhadap jasad Brigadir J.

Baca juga: Babak Baru Kasus Polisi Tembak Polisi, Brigadir J Diduga Korban Pembunuhan Berencana, Keluarga Lapor Bareskrim

Otopsi diharapkan bisa menjadi titik tolak dalam pengusutan kasus ini.

"IPW mengusulkan agar tim gabungan dan Kapolri segera melakukan bedah mayat ulang. Bedah mayat sangat dibutuhkan. Ini bisa menjadi titik tolak," paparnya saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Jika otopsi dilakukan, Sugeng menekankan perlu dilibatkannya ahli forensik kredibel di luar kepolisian.

"Tim forensik dibentuk dari misalnya ahli forensik dari universitas A bersama Dokkes (Kedokteran dan Kesehatan) polisi," sebutnya.

Baca juga: Kematian Brigadir J Dinilai Janggal, Pengacara Keluarga Datangi Bareskrim, Laporkan Dugaan Pembunuhan Berencana

Penjelasan polisi soal luka sayatan

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyampaikan, luka sayatan di tubuh Brigadir J dan jari yang putus disebabkan oleh tembakan.

"Bukan karena ada potongan atau yang lain. Saya tegaskan semua luka yang ada pada tubuh Brigadir J, berdasarkan hasil autopsi sementara, berasal dari luka tembak," urainya di Markas Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

Budhi menerangkan, sewaktu terlibat baku tembak dengan Bharada E, Brigadir J menggenggam senjata api jenis HS 16 dengan kedua tangan. Saat itulah, Brigadir J terkena tembakan Bharada E pada bagian jari hingga menembus ke bagian tubuh lain.

"Saya jelaskan, saat Brigadir J melakukan penembakan ke Bharada E, dia memegang senjatanya dengan menggunakan 2 tangan. Ada peluru yang kena ke jari Brigadir J yang kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain," paparnya.

Baca juga: 5 Jam Temui Keluarga Brigadir J di Jambi, Komnas HAM: Yang Beredar di Publik Beda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com