KOMPAS.com - Tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo menyisakan kejanggalan bagi keluarga. Keluarga mengaku menemukan sejumlah luka selain luka tembak di jasad Brigadir J.
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, mengatakan, luka-luka tersebut seperti hantaman benda tumpul dan sayatan benda tajam.
Luka-luka itu terdapat di bagian mata, hidung, bibir, dan telinga. Kamarudin menuturkan, bagian perut Brigadir J tampak membiru dan jari tangan patah.
"Kita menduga adanya tindak pidana penyiksaan yang membuat seseorang kehilangan nyawa," ujarnya, Senin (18/7/2022).
Dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J sudah dilaporkan pengacara keluarga ke Bareskrim pada Senin.
Baca juga: Pengacara Brigadir J Laporkan Dugaan Pembunuhan Berencana dan Peretasan Ponsel Keluarga ke Bareskrim
Sebelumnya, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, mengungkapkan, saat jasad Brigadir J dibawa ke rumah duka di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (9/7/2022), polisi sempat melarang keluarga membuka peti jenazah.
"Kita dilarang, tapi tidak dijelaskan, kenapa peti jenazah tidak boleh dibuka?" ucapnya, Selasa (12/7/2022).
Selain tak boleh membuka peti, keluarga juga dilarang memfoto jasad Brigadir J. Karena itu, keluarga sempat bersitegang dengan polisi yang mengantar jenazah Brigadir J.
"Saya disuruh tanda tangan dulu, baru nantinya boleh dibuka. Saya tolak, karena itu sama dengan membeli kucing dalam karung. Nanti kalau terjadi masalah dan saya sudah tanda tangan, malah saya dipermasalahkan," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Disebut Sempat Larang Keluarga Brigadir J Buka Peti Jenazah
Keluarga akhirnya diperbolehkan membuka peti jenazah, dengan catatan hanya orangtua, saudara kandung, dan bibi yang boleh melihat.
"Dibukanya itu sedikit sekali. Tapi ibunya (syok) berteriak-teriak dia, karena melihat banyak sekali luka di bagian tubuh dan wajah," tuturnya.
Samuel menuturkan, luka tersebut terdapat di mata, hidung, dan bibir. Tampak pula luka tembak di dada, luka sayatan, dan bekas jahitan.
"Banyak sekali luka. Kami jadi tidak tega melihatnya. Itu juga yang kami pertanyakan, kenapa bisa banyak sekali luka," jelasnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.