Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Kelopak Mata dan Kulit Alis 44 Jenazah, Kakek di Kalsel Beraksi Saat Melihat Bendera Kematian

Kompas.com - 18/07/2022, 17:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Polisi menangkap S (65), pencuri kelopak mata dan kulit alis jenazah di Kabupaten Hulu Sungai Timur (HST), Kalimantan Selatan.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor (Polres) HST AKP Soebagio mengatakan, S mendapat kelopak mata dan kulit alis jenazah bukan dengan cara menggali makam, melainkan pura-pura melayat.

"Pelaku tidak menggali makam, spesialisnya begitu ada melihat bendera kematian di salah satu rumah warga, dia datang pura-pura melayat," ujarnya, Minggu (17/7/2022).

Baca juga: Fakta Baru Kakek Pelaku Pencurian Kelopak Mata dan Kulit Alis Jenazah, Selain Ilmu Kebal Juga untuk Pengobatan

Begitu tiba di rumah duka, S duduk di dekat jenazah dan bermodus berdoa. Sewaktu keluarga sibuk, dia mulai beraksi.

Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres HST AKP Antoni Silalahi menuturkan, S diduga kuat melakukan pencurian pada 44 jenazah.

Baca juga: Ingin Kebal Senjata, Kakek S Diduga Curi Alis dan Kelopak Mata dari 44 Jenazah, Modus Pura-pura Melayat

Ini diketahui saat polisi menyita 88 pasang alis dan kelopak mata jenazah dari rumah S di Kecamatan Barabai, HST.

"Tersangka mengaku melakukannya sudah dua tahun," ucapnya.

Usai beraksi, pelaku mengeringkan irisan kelopak mata dan kulit alis jenazah itu. Setelahnya, tiap pasang kulit alis dan kelopak mata dimasukkan ke dalam bungkusan timah.

Selanjutnya, kelopak mata dan kulit alis jenazah tersebut dimasukkan ke kantong plastik dan dibawa ketika bepergian.

Baca juga: Curi Alis dan Kelopak Mata Jenazah, Kakek S Mengaku sudah 2 Tahun Beraksi, Ada 88 Pasang Barang Bukti

 

Ilmu kebal dan pengobatan

S mengaku mencuri kelopak mata dan kulit alis sebagai syarat mendapat ilmu kebal.

Tak hanya itu, benda-benda tersebut digunakan S untuk pengobatan.

Kasi Humas Polres HST AKP Soebagio menjelaskan, S dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit.

Baca juga: Motif Kakek di Kalsel Curi Alis dan Kelopak Mata Jenazah Agar Kebal Senjata Tajam

Jika ada warga yang berobat, kelopak mata maupun kulit alis jenazah akan dibakar hingga menjadi abu. Abu itu kemudian diserahkan ke pasiennya.

"Kulit tersebut dijadikan untuk pengobatan. Setelah dibakar, diserahkan kepada pasien yang datang untuk disimpan dalam rumahnya," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Pencurian Alis dan Kelopak Mata Jenazah, Pelakunya Kakek 65 Tahun, Polisi: Motifnya supaya Kebal Senjata Tajam

Hanya saja, terang Soebagio, S masih terkesan tertutup saat dimintai keterangan soal jumlah orang yang berobat ke tempatnya.

"Masih belum terendus jelas siapa saja pasiennya baik yang dekat maupun yang jauh," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com