Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Potensi Tuna di Bengkulu, dari 32.000 Ton Hanya 64 Ton yang Mampu Dimanfaatkan

Kompas.com - 18/07/2022, 11:12 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu Zamdial Ta'aladin mengatakan ada puluhan ribu ton potensi tuna di laut Bengkulu. Namun berdasarkan riset, hanya 64 ton yang mampu dimanfaatkan nelayan.

"Hasil riset sejumlah dosen dan mahasiswa kita di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu potensi tuna sekitar 23.000 ton per tahun hingga 32.000 ton per tahun. Dari jumlah itu hanya 64 ton mampu diambil oleh nelayan," kata Zamdial di Bengkulu, beberapa waktu lalu pada kompas.com.

Zamdal mengatakan, perairan Bengkulu nyaris dilintasi semua jenis tuna. Seperti tuna sirip kuning, tuna mata besar, tuna albacore, dan tuna sirip biru.

Baca juga: Asa Nelayan Kaur Bengkulu Digdaya Kelola Puluhan Ribu Ton Tuna di Samudra Hindia

Potensi perikanan tuna di Provinsi Bengkulu dinilai cukup besar, terutama di perairan Kabupaten Kaur yang berada di Samudera Hindia.

Ia menjelaskan, Pulau Enggano merupakan pulau terluar Bengkulu dijadikan lintasan migrasi tahunan yang potensi tunanya juga luar biasa.

Zamdial menekankan, Bengkulu harus mulai mengoptimalkan potensi tuna yang tersebar di perairan Bengkulu.

Menurut dia, tuna dapat menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan sektor kelautan dan perikanan dari Provinsi Bengkulu.

Baca juga: Konservasi Gurita dan Cantiknya Wisata Laut Kaur Bengkulu

Selama ini kegiatan pemanfaatan dan penangkapan tuna masih bersifat tradisional dan skala kecil.

Hal itu dilihat dari armada penangkapan ikan tuna yang dilakukan dengan perahu motor tempel berukuran kecil, alat tangkap hanya berupa pancing tegak (pancing boya), tidak ada dukungan fasilitas modal, dan tidak ada aspek handling dan processing.

"Pemerintah perlu mengembangkan perikanan tuna dalam skala industri, sehingga perikanan tuna tersebut dapat memberi nilai tambah yang signifikan baik terhadap nelayan perikanan tuna maupun untuk sumber pendapatan daerah," kata Zamdial.

Untuk itu, dinilai perlu dilakukan kajian secara komprehensif mulai dari hulu hingga hilir, termasuk penyediaan fasilitas fisik pendukung seperti pelabuhan perikanan, suplai BBM, coldchain system, hingga kebutuhan armada penangkapan.

Baca juga: 10.000 Tusuk Sate Gurita Ramaikan Event Surfing dan Festival Gurita di Kaur Bengkulu

Menurut Zamdial, ada dua tahapan yang harus dilakukan pemerintah dalam mengoptimalkan potensi tuna di Bengkulu. Pertama Memanfaatkan potensi yang dikelola secara mandiri.

"Selama ini hasil tangkapan tuna Bengkulu dibawa ke Padang, Sumatera Barat, nilai lebih ekspornya didapat oleh Provinsi Sumatera Barat, bukan Bengkulu," kata dia.

Tahap kedua, memperkuat industri pengolahan yang dapat menyerap tenaga kerja dan penghasilan daerah.

Lemahnya Anggaran

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Kabupaten Kaur, Misralman mengakui potensi tuna di daerahnya sangat melimpah. Namun keterbatasan anggaran menjadi persoalan.

Ia contohkan, untuk bantuan alat tangkap dan pendukung nelayan di APBD Kabupaten Kaur hanya tersedia Rp 60 juta.

"Anggaran kami kecil sehingga bantuan nelayan saja hanya ada Rp 60 juta itu bantuan tidak hanya untuk nelayan tuna saja tapi seluruh. Makanya kita sedang usahakan dana-dana dari luar APBD," ujar Misralman, Senin (18/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com